politics

PDIP Tegaskan Sikap Independen terhadap Usulan Koalisi Permanen Pemerintahan Prabowo–Gibran

Penulis Zuhri Ibrahim
Dec 10, 2025
Politikus PDIP, Guntur Romli. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wpa)
Politikus PDIP, Guntur Romli. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wpa)

ThePhrase.id - Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Guntur Romli menegaskan bahwa partainya memilih untuk bersikap independen terkait wacana pembentukan koalisi permanen dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Kami lebih ke sikap bahwa kami tetap menegaskan di luar pemerintahan,” ujar Guntur kepada awak media di Jakarta, Selasa (9/12) dikutip Antaranews.

Guntur menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak terlibat dalam koalisi tersebut merupakan bagian dari komitmen internal PDIP untuk tampil sebagai kekuatan penyeimbang. Karena itu, bentuk koalisi permanen yang diusulkan tidak menjadi perhatian utama bagi partainya.

“Mau bentuk koalisi permanen atau apa pun namanya. Itu di luar komentar kami, kami lebih ke sikap sebagai politik penyeimbang,” imbuhnya.

Ia kemudian mengingatkan bahwa pembentukan koalisi permanen tidak boleh sampai membuka ruang bagi kekuasaan absolut, yang berpotensi dapat merusak prinsip demokrasi di Indonesia.

“Cuma kami mau mengingatkan, jangan sampai koalisi yang disebut dengan permanen itu malah menjerumuskan kepada kekuasaan yang absolut dan jangan lupa, suatu kekuasaan absolut itu bisa juga merusak,” tukasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengusulkan untuk koalisi permanen, yang berisikan partai-partai pendukung pemerintah demi menjaga stabilitas politik di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

“Jadi, kalau katakanlah ada empat atau lima atau berapa partai, sudah bersama-sama itu aja koalisinya,” ucap Bahlil kepada awak media selepas acara puncak HUT ke-61 Partai Golkar di Jakarta, Jumat (5/12).

“Jadi, jangan koalisi itu pada saat senang partai datang, pada saat menderita partai pergi. Tadi kata Sekjen saya, jangan politik on-off on-off, jangan politik in-out in-out. Enggak bisa dengan ‘di sana senang di sini senang, di mana-mana hatiku senang’,” lanjutnya.

Adapun gagasan tersebut mendapat respons positif dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan. Ia menilai koalisi permanen perlu dibentuk agar seluruh partai yang tergabung dalam koalisi dapat bekerja lebih kompak, demi mewujudkan cita-cita Presiden.

“Mendukung (gagasan) Pak Bahlil Lahadalia, ya, bahwa kita harus sukses mewujudkan cita-cita Bapak Presiden. Perlu dukungan yang permanen, ya, jadi koalisi permanen penting agar solid, kompak, kuat,” kata Zulhas kepada awak media di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (6/12). (Rangga)

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic