ThePhrase.id - Pelatih Brunei Darussalam, Mario Riveira mencurigai perangkat pertandingan yang dipimpin oleh Kim Hee-gon ketika berhadapan dengan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.
Brunei Darussalam dihajar habis-habisan 0-7 oleh Timnas Indonesia dalam partai ketiganya di Piala AFF 2022 pada Senin, 26 Desember 2022 di Kuala Lumpur Stadium, Kuala Lumpur.
Pelatih Brunei Darussalam, Mario Riveira dan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong ketika jumpa pers di hadapan media. (Foto: PSSI)
Keran gol Timnas Indonesia ke gawang Brunei Darussalam dibuka oleh Syahrian Abimanyu pada menit ke-20, disusul Dendy Sulistyawan menit ke-41.
Timnas Indonesia makin tidak terbendung seusai Brunei Darussalam kekurangan jumlah personel. Gol demi gol terus mengucur ke gawang tuan rumah.
Egy Maulana Vikri menambah keunggulan Timnas Indonesia menjadi 3-0 pada menit ke-59, lalu Ilija Spasojevic menit ke-60, hingga Ramadhan Sananta menit ke-68.
Dua gol terakhir Timnas Indonesia dibuat oleh Marc Klok pada menit ke-86 dan Yakob Sayuri menit ke-90+2.
Brunei Darussalam harus bermain dengan sepuluh orang akibat Alinur Rashimy mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-38 seusai melanggar Saddil Ramdani.
Ketika itu, Brunei Darussalam baru tertinggal 0-1 dari Timnas Indonesia sebelum tidak berdaya dan kebobolan enam gol secara terus-terusan.
"Sebelum kartu merah, kami bisa bersaing dengan Timnas Indonesia," tegas Rivera.
"Para pemain mampu menunjukkan level permainan yang bagus. Setelah itu, wasit merusak pertandingan karena itu tidak pelanggaran," lanjutnya.
"Mungkin saat ini wasit bahagia. Dia mengeluarkan satu pemain yang membuat 22 lainnya menangis di ruang ganti," ucapnya.
Rivera juga menuduh asisten wasit, Kang Dong-ho tertawa bareng pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Keduanya memang sama-sama berasal dari Korea Selatan.
"Pada menit kelima, Anda bisa melihat hakim garis tertawa bersama pelatih Indonesia karena keduanya orang Korea Selatan. Ini sukar dipercaya. Mereka tidak menghormati sepak bola dan para pemain," ujar Rivera.
"Mungkin karena mereka sama-sama orang Korea Selatan. Mereka bisa saling berbicara, namun tidak saling tertawa. Mungkin setelah ini mereka akan bertemu di Restoran Korea Selatan dan ditraktir oleh pelatihnya. Buat saya ini sukar dipercaya," imbuhnya dengan geram.