ThePhrase.id – PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) menyiagakan kapal motor sebagai pusat isolasi terapung pasien Covid-19. PELNI setidaknya telah menyiagakan kapalnya di Medan, Jayapura dan Bitung dan akan diperluas ke wilayah Sorong dan Lampung.
Di Medan, Sumatera Utara, PELNI menyiagakan Kapal Motor (KM) Bukit Raya yang bersandar di Pelabuhan Belawan. Kapal tersebut diresmikan sebagai pusat isolasi terapung oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution pada Sabtu, (21/8) lalu.
KM Bukit Raya sebagai lokasi isoter di Medan, Sumatera Utara. Foto: pelni.co.id
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Tohir, Direktur Utama PT PELNI Insan Purwarisya L Tobing, Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT PELNI O. M. Sodikin, serta Direktur Armada dan Teknik PT PELNI Robert MP Sinaga.
KM Bukit Raya akan beroperasi sebagai lokasi isolasi terapung di Medan selama satu bulan dengan fasilitas memadai. Kapal tersebut memiliki kapasitas hingga 450 tempat tidur yang jaraknya diatur sesuai dengan protokol kesehatan dan penanganan Covid-19. Sementara pemenuhan kebutuhan logistik disediakan oleh Pemerintah Kota Medan.
“Selama 30 hari ke depan, KM Bukit Raya akan dikhususkan menjadi Isoter. Di sisi kami, PELNI akan memastikan fasilitas di atas kapal selalu siap dan layak digunakan, sementara dari sisi Pemkot akan menyiapkan segala kebutuhan logistik seperti pasokan makanan dan obat-obatan bagi pasien isoter,” ujar Direktur Utama PT PELNI, Insan Purwarisya L Tobing.
Di hari yang sama, PELNI dan Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano juga meresmikan KM Tidar sebagai lokasi isoter di Kota Jayapura. Kapal ini berkapasitas 873 bed yang posisinya telah diatur sesuai protocol kesehatan.
Hingga Selasa (24/8) KM Tidar telah menerima 30 pasien Covid-19 dan rencananya akan melakukan evakuasi terhadap 123 pasien yang tengah menjalani isoman.
Sebelumnya, PELNI telah meluncurkan KM Tatalimutu yang beroperasi di Kota Bitung Sulawesi Utara dengan kapasitas 448 bed pada Jumat (20/8).
PELNI juga tengah mempersiapkan dua kapal motor lain sebagai lokasi isoter terapung yakni KM Sirimau yang akan beroperasi di Kota Sorong dengan kapasitas 449 bed, serta KM Lawit yang akan beroperasi di Lampung dengan kapasitas 419 bed.
Persiapan lokasi isoter KM Tidar di Jayapura. Foto: Rumah Zakat
"Di setiap kapal isoter PELNI juga disiapkan sekitar 10 bed untuk perawat yang didatangkan oleh pemerintah daerah/kota masing-masing,” imbuh Insan.
Seluruh kapal tersebut dilengkapi dengan fasilitas umum seperti kamera pengawas CCTV di 32 titik, televisi publik, area jogging yang tersedia di deck 6, area olahraga dan berjemur di deck teratas, mushola, dan poliklinik.
Insan juga menjelaskan bahwa penggunaan kapal PELNI untuk Isoter merupakan amanah dari Pemerintah kepada PELNI yang melibatkan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
“Penggunaan kapal PELNI sebagai isoter harapannya adalah program ini dapat berhasil dalam menekan penularan Covid-19 di Kota Medan dan kota-kota lainnya,” tandasnya. [Regita]