sportLiga 1 Indonesia

Pemain Persebaya Jadi Korban Rasisme ketika Melawan Bali United di Liga 1

Penulis Rangga Bijak Aditya
Oct 21, 2023
Bek Persebaya Surabaya, Yohanis Kandaimu menjadi korban rasisme. (Foto: Istimewa)
Bek Persebaya Surabaya, Yohanis Kandaimu menjadi korban rasisme. (Foto: Istimewa)

ThePhrase.id - Pemain Persebaya Surabaya, Yohanes Kandaimu menjadi korban rasisme ketika berhadapan dengan Bali United di Liga 1 2023/24. Bagaimana pengakuannya?

Kandaimu merasa diperlakukan rasis oleh salah satu suporter saat Persebaya kalah 1-3 dari Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar pada Sabtu, 20 Oktober 2023.

Dalam pekan ke-16 Liga 1 itu, tiga gol Bali United dicetak oleh brace Privat Mbarga pada menit ke-41 dan ke-55 serta tendangan penalti Jefferson Assis pada menit ke-77.

Sedangkan, Persebaya hanya mampu membalas sekali lewat Dusan Stevanovic pada menit ke-48. Nama terakhir adalah tandem Kandaimu di Bajul Ijo.

Pelatih Persebaya, Josep Gombau memainkan Kandaimu sebagai starter. Ini menjadi kesempatan kelimanya, dengan dua di antaranya sebagai starter, tampil di musim ini.

"Ada satu hal yang ingin saya ucapkan. Kami tadi bermain di dalam, selama 90 menit kami kalah. Kami terima itu. Apresiasi untuk lawan kami," ucap Kandaimu.

Pemain Persebaya Jadi Korban Rasisme ketika Melawan Bali United di Liga 1
Persebaya Surabaya kalah 1-3 dari Bali United. (Foto: Persebaya Surabaya)

"Saya sangat kecewa masih ada hal yang harus terjadi lagi di Indonesia. Ini sepak bola, bukan bawa-bawah segala hal kulit dan lain sebagainya," sambung Kandaimu.

"Kami bersaudara, kami cinta Indonesia. Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Saya jelaskan, saya tidak tahu, saya fokus bermain di dalam," tambah Kandaimu.

"Tapi saya mau pihak kepolisian tangani perkara itu. Saya tidak tahu dia berbicara seperti, tapi ada kata-kata rasis di belakang match commisioner," lanjutnya.

"Sebetulnya polisi sudah menangkap  tapi akhirnya melepaskan lagi. Saya mau polisi bisa menangani itu, biar berjalan dengan baik ya. Kita bersaudara. Indonesia itu besar, tidak hanya Sabang sampai Merauke, bukan hanya di Pula Jawa saja," bebernya.

"Ya jangan sampai terjadi lagi hal-hal seperti itu lagi. Say no to racism, supaya sepak bola kita ini lebih baik lagi," pungkas bek kelahiran Kabupaten Mappi, Papua ini. (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic