ThePhrase.id – PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A (CP201) yang mencakup Stasiun Thamrin dan Monas untuk mencapai 91,62 persen pada akhir 2025. Dengan begitu, kedua stasiun tersebut dapat beroperasi pada tahun 2027 mendatang.
"CP201 akan menyelesaikan 91,62 persen pekerjaannya sehingga pada 2027 mendatang maka kedua stasiun ini telah dapat beroperasi," kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo di Jakarta, Rabu (9/7).
Ahmad Pratoimo menambahkan, saat ini pembangunan MRT Jakarta fase 2A dari Stasiun Thamrin menuju Monas telah mencapai 88,41 persen. Proses pembangunan tersebut meliputi pekerjaan utama seperti instalasi dan pengujian eskalator Stasiun Thamrin serta penyelesaian pekerjaan arsitektural di Stasiun Monas yang masih berlanjut.
Selain itu, terdapat kemajuan signifikan pada proyek CP202 yang mencakup pembangunan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar. Hingga 25 Juni, progres tersebut telah mencapai 53,84 persen, melampaui target 48,75 persen. Pekerjaan utama yang tengah dilakukan adalah ekskavasi dan pengecoran di ketiga stasiun tersebut.
Untuk proyek CP203 yang meliputi Stasiun Glodok dan Kota, progres pembangunan telah mencapai 74,79 persen. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pembuatan akses pemeliharaan di terowongan, pembangunan struktur tangga dan dinding di stasiun, pemasangan penyaring udara (OTE Duct), serta konstruksi tangga darurat.
Di luar pekerjaan sipil stasiun, pembangunan fase 2A juga mencakup CP205 yang berfokus pada sistem perkeretaapian dan rel. Hingga 25 Juni, progres CP205 telah mencapai 17,32 persen, di mana seluruh rel sudah tiba di Jakarta dan sedang dalam proses distribusi ke lokasi pembangunan.
Secara keseluruhan, pembangunan MRT Jakarta Fase 2 dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Stasiun Kota telah mencapai 49 persen.
Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Bundaran HI hingga Kota sepanjang kurang lebih 5,8 kilometer, terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah: Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Fase 2A terbagi menjadi dua segmen, yakni Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan rampung pada 2027 dan Harmoni-Kota pada 2029.
Proyek ini dibangun dengan anggaran sekitar Rp25,3 triliun melalui pinjaman kerja sama Pemerintah Indonesia dan Jepang. Berbeda dengan Fase 1, Fase 2A dibangun sekaligus dengan pengembangan kawasan stasiun berkonsep transit oriented development (TOD). [Syifaa]