
ThePhrase.id - Pemerintah Rusia menilai keputusan Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee [IOC]) terhadap Indonesia mencerminkan adanya standar ganda dalam penerapan kebijakan olahraga internasional.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyoroti perbedaan sikap IOC terhadap negara yang menolak atlet Rusia dan negara yang menolak menerbitkan visa bagi atlet Israel.
“Tentu saja ada standar ganda,” ujar Peskov kepada saluran olahraga Rusia, Match TV pada Kamis (23/10) dikutip Kompas.
Menurutnya, IOC selama ini bersikap keras terhadap Rusia, dan hanya diam ketika sejumlah negara Barat menolak memberikan visa kepada atlet Rusia untuk mengikuti kompetisi internasional di berbagai negara.
Peskov menilai situasi serupa kini terjadi pada Indonesia, yang menghadapi sanksi dari IOC setelah menolak kehadiran atlet Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, yang digelar pada 19—26 Oktober di Jakarta.
Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi langkah Komite Eksekutif IOC yang mengeluarkan rekomendasi agar seluruh federasi olahraga internasional tidak menyelenggarakan turnamen di Indonesia.
Rusia, yang sebelumnya juga menjadi sasaran berbagai larangan dan pembatasan dalam dunia olahraga internasional akibat konflik dengan Ukraina, menilai keputusan terhadap Indonesia memperlihatkan ketidakadilan dan inkonsistensi dalam penerapan prinsip netralitas olahraga.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menegaskan bahwa pembatalan visa bagi kontingen senam Israel dilakukan dengan dasar hukum yang kuat.
“Langkah (pembatalan visa) ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamanan dan ketertiban umum dan juga kewajiban pemerintah Negara Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia,” kata Erick.
Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum, sekaligus bagian dari komitmen Indonesia untuk berperan dalam menciptakan ketertiban dunia. (Rangga)