ThePhrase.id - Pemerintah tengah merancang paket stimulus ekonomi yang menempatkan program magang berbayar bagi lulusan baru (fresh graduate) sebagai salah satu prioritas utama. Inisiatif ini bertujuan membuka akses pengalaman kerja nyata sekaligus memperluas penyerapan tenaga kerja sesuai kebutuhan industri yang terus berkembang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa peserta magang harus menerima kompensasi, meskipun tidak sebesar gaji penuh.
“Kalau magang itu harus dibayar. Tapi kalau bukan full salary is okay, tetapi tetap dibayar. Jadi itu patriotisme yang kita butuhkan untuk menyerap tenaga kerja, dan mereka mendapatkan pengalaman,” tegasnya.
Untuk mendukung program ini, pemerintah telah menyiapkan alokasi anggaran khusus. Airlangga menyampaikan bahwa pembahasan anggaran dilakukan bersama Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.
“Paket ini ada beberapa hal yang sedang disiapkan dan akan dibahas dengan menteri terkait. Kali ini kami membahas dengan Pak Menteri Keuangan agar programnya sudah disiapkan pos anggarannya,” ujar Airlangga usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/9/2025), dikutip dari Antara.
Setelah pembahasan internal, rencana ini akan diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah juga menggandeng dunia usaha untuk memastikan implementasi berjalan efektif. Airlangga meminta Kadin Indonesia mengoordinasikan perusahaan agar menyediakan slot magang bergaji minimal enam bulan bagi para lulusan baru.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyambut baik gagasan tersebut. Menurutnya, magang berbayar dapat menjadi jembatan antara regenerasi industri dan penciptaan peluang kerja.
“Ujungnya kan produktivitas. Selama magang ini bisa menghasilkan produktivitas lebih baik, tentu perusahaan akan terbuka untuk meninjau bagaimana skema pembayarannya supaya mereka berpenghasilan. Jadi saya rasa baik-baik saja, tinggal dibicarakan detailnya supaya sama-sama win-win,” kata Anindya.
Selain program magang berbayar, pemerintah juga menyiapkan sejumlah stimulus tambahan yang akan berlaku hingga akhir 2025, antara lain:
Secara keseluruhan, terdapat delapan program utama dan empat tambahan yang tengah difinalisasi. Nilai anggaran masih dalam pembahasan antara Kemenko Perekonomian dan Kementerian Keuangan. [nadira]