ThePhrase.id - Pemerintah telah menetapkan tanggal 19 April sebagai Hari Keris Nasional, bertepatan dengan momentum berdirinya Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) yaitu organisasi budaya yang telah diakui oleh UNESCO.
“Penetapan ini bukan hanya peringatan simbolik, tapi langkah penting untuk menghidupkan kembali makna keris sebagai warisan budaya yang kaya nilai historis, artistik, dan spiritual,” ujar Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, Senin (21/4).
Keris merupakan salah satu dari 16 warisan budaya tak benda Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Sebagai warisan budaya, keris bukan sekadar senjata tradisional, melainkan simbol kebijaksanaan, seni, serta filosofi hidup masyarakat Indonesia.
Dengan ditetapkannya tanggal 19 April sebagai Hari Keris Nasional, peringatan ini nantinya harus diisi dengan kegiatan edukatif yang melibatkan semua kalangan terutama generasi muda.
Menurut Menteri Kebudayaan, kegiatan edukatif ini dapat memanfaatkan media digital seperti podcast, dokumenter, diskusi, hingga pameran sebagai sarana literasi budaya. Tak hanya itu, keris juga dapat menjadi kekuatan diplomatik dan ekonomi.
“Kekayaan budaya kita bukan hanya untuk dikenang, tapi juga untuk diperkenalkan ke dunia. Wayang, batik, tari, dan keris adalah aset kebudayaan yang juga bisa menjadi kekuatan diplomatik dan ekonomi,” jelasnya.
Keris merupakan puncak budaya dalam bidang seni tempa logam dan berakar dari senjata tradisional Nunsantara. Namun dalam perkembangannya, keris meninggalkan fungsi dasarnya sebagai senjata dan menekankan pada fungsi sosial serta nilai-nilai simbolis dan filsafat kehidupan yang dikemas secara indah.
Keris merupakan senjata tikam tradisional Jawa yang bentuk dan ukurannya pendek dengan dua sisi bilahnya tajam dan runcing pada ujungnya. Wujudnya asimetris tidak tegak lurus seperti belati, namun bilahnya miring terhadap pangkal keris.
Keris merupakan bagian kelengkapan berbusana adat yang harus ada, bila tidak dilengkapi dengan keris akan mengurangi rasa hormat dan sopan santunnya.
Keris mencerminkan hubungan manusia dengan penciptanya, yang dapat menjadi sarana kebutuhan sesuai dengan agama, budaya, dan kepercayaan yang dianut. Selain itu, keris juga menjadi simbol kehormatan dan kemerdekaan serta simbol strata dan identitas etnik. Sehingga, setiap suku dan budaya di Indonesia memiliki corak dan gaya keris yang berbeda-beda. [Syifaa]