ThePhrase.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah merancang program subsidi layanan kesehatan untuk hewan peliharaan, khususnya bagi pemilik dari kalangan kurang mampu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, menyebut subsidi ini akan berlaku saat hewan diperiksa di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).
"Kami rencanakan akan ada diskon khusus, terutama untuk masyarakat Jakarta pemilik hewan yang kurang mampu. Tapi tidak sepenuhnya gratis, karena jika semuanya gratis, dikhawatirkan justru kurang dihargai upaya dari pemerintah,” ujar Hasudungan seperti dilansir dari IDN Times.
Selain itu, Pemprov juga berencana memasang microchip gratis pada semua hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Program pemasangan microchip ini dirancang agar datanya dapat disinkronkan dengan layanan subsidi kesehatan hewan, sehingga mempermudah pemantauan dan pencatatan.
"Semua hewan peliharaan seperti kucing dan anjing akan dipasangi microchip. Tujuannya untuk memudahkan identifikasi pemilik, jenis hewan, data vaksinasi rabies, serta status sterilisasinya," jelasnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa kebijakan ini masih dalam tahap perencanaan awal dan perlu kajian lebih lanjut sebelum diterapkan. Sebelum direalisasikan, DKPKP lebih memilih untuk mempersiapkan sarana prasarana terlebih dahulu, seperti menambah puskeswan. Pasalnya, saat ini, Jakarta baru memiliki dua Puskeswan, yakni di Ragunan (Jakarta Selatan) dan Pondok Ranggon (Jakarta Timur).
“Kita juga harus mempersiapkan sarana dan prasarana yang memadai dulu misalnya menambah jumlah puskeswan di Jakarta,” ujarnya.
Sebagai informasi, tarif layanan di Puskeswan saat ini antara lain:
DKPKP sendiri sudah menjalankan program sterilisasi gratis, khususnya untuk kucing. Sementara sterilisasi anjing umumnya dilakukan melalui layanan berbayar.
“Kalau program steril ada dua, yang berbayar dan tidak berbayar. Yang tidak berbayar itu sebagian besar kucing dan ketika yang berbayar di puskeswan ketika ada sidak adalah anjing,” kata Hasudungan. [nadira]