ThePhrase.id – Pasca libur dan arus balik Lebaran 2022, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memprediksi bahwa akan ada 150.000 hingga 180.000 pendatang baru yang tiba di Jakarta. Kendati demikian, Pemprov DKI menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan menggelar operasi yustisi untuk para pendatang baru tersebut.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) DKI Jakarta, Budi Awaluddin menyampaikan bahwa menurut data pelayanan dokumen kependudukan, jumlah pendatang baru ke Jakarta menurun pada tahun 2020 dan 2021. Hal ini karena pandemi Covid-19, yang menyebabkan adanya kebijakan pelarangan mudik dari pemerintah guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
Terhitung pada tahun 2018, total pendatang baru di Jakarta sejumlah 151.017 orang, sementara pada tahun 2019 ada 169.778 orang, dan pada 2020 turun menjadi 113.814 orang, lalu jumlah tersebut mengalami peningkatan kembali pada tahun 2021 menjadi sebanyak 138.740 orang.
Ilustrasi arus balik lebaran 2022 (Foto: Pixabay/al grishin)
“Kami perkirakan bulan Mei ini terjadi lonjakan, menjadi 20.000 sampai 50.000 pendatang baru di Jakarta. Kalau kita lihat perkembangannya ada peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dua tahun sebelumnya. (Tahun ini) hampir sama di tahun 2019. Kalau kita lihat tahun 2021 itu jumlahnya sekitar 11.000-an, dan kalau 2020 itu sekitar 12.000 orang," jelas Budi.
Menanggapi perkembangan jumlah pendatang baru pasca Lebaran tahun 2022 ini, Budi mengimbau para pendatang untuk segera melaporkan diri ke pengurus RT/RW setempat atau loket pelayanan Dukcapil di kantor kelurahan, maupun kecamatan setibanya di Jakarta. Sebab kini Dinas Dukcapil DKI Jakarta telah memiliki aplikasi Data Warga khusus untuk pendatang baru, sehingga dapat memudahkan proses pendataan penduduk.
“Kami siapkan aplikasi Data Warga bagi pendatang baru yang datang ke Jakarta. Pendatang bisa melapor ke pengurus RT dan RT akan menginput dalam aplikasi Data Warga. Atau bisa datang ke loket-loket pelayanan kami di kelurahan atau kecamatan, selain itu kami juga akan melakukan pelayanan jemput bola ke RW-RW di kelurahan,” imbuhnya.
Tak hanya di Jakarta, kota di sekitar ibu kota Indonesia tersebut seperti Bekasi, Depok dan Tengerang juga diprediksi akan menerima pendatang baru.
Ilustrasi warga pendatang baru (Foto: Antara)
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi Taufik Hidayat mengatakan bahwa kasus covid-19 yang sudah mulai menurun menyebabkan adanya peningkatan urbanisasi pada Lebaran tahun 2022 ini.
”Tahun lalu ada sekitar 6.225 orang (warga baru di kota Bekasi). Untuk tahun ini diproyeksikan bisa bertambah, karena mengingat pandemi Covid-19 sudah mulai melandai,” kata Taufik.
Taufik menghimbau kepada para warga pendatang baru untuk segera melengkapi surat-surat administrasi kependudukan sebelum melakukan perpindahan secara mandiri.
”Jangan menggunakan jasa calo, langsung datang dan melaporkan sebagai warga pendatang baru,” pungkas Taufik. [hc]