ThePhrase.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali meluncurkan program Beli Bali di Rumah Sanur, Bali pada Jumat (17/9) lalu. Program ini hadir untuk saling memajukan perkembangan ekonomi di kedua daerah dengan memasarkan produk UMKM secara online melalui e-commerce borongdong.id.
Acara peresmian Program Beli Bali di Sanur, Bali (17/9). Foto: Humas Pemprov Jabar
Diluncurkannya program Beli Bali juga diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi di wilayah Bali dan Jawa Barat yang terdampak pandemi Covid-19. Perluasan pasar produk UMKM Bali di wilayah Jawa Barat dengan jumlah penduduk yang mendekati 50 juta jiwa diharapkan mampu meningkatkan tingkat penjualan secara signifikan.
Tahap pertama program Beli Bali dimulai dengan memasarkan produk UMKM kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Barat. Hal itu dilakukan karena ASN secara pendapatan relatif tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19. Setelahnya, produk UMKM Bali akan dipromosikan kepada masyarakat Jawa Barat.
Selain promosi, Pemprov Jabar dan Bali juga mengupayakan pendanaan untuk menjamin pemasaran produk-produk UMKM Bali. Bahkan, sebelum program Beli Bali diluncurkan, penjualan produk UMKM melalui platform borongdong.id sudah mencapai angka Rp 500 juta.
"Antara Bali dan Jabar punya kedekatan yang luar biasa kalau dari menilik ekonomi kreatif. Jawa Barat pusat ekonomi kreatif dan Bali juga cukup maju ekonomi kreatif," ujar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati selaku Wakil Gubernur Bali dalam sambutannya untuk peresmian program Beli Bali pekan lalu.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa program Beli Bali berperan dalam rangka digitalisasi pemasaran UMKM di wilayah Bali guna membangkitkan kembali produktivitas para pelaku usaha di tengah pariwisata Bali yang belum pulih.
"Karena wisatawan sedang kurang, kita beli online. Mudah-mudahan dengan promosi dan informasi dari media, tentunya nanti membangkitkan penasaran orang-orang kemudian mendatangi e-commerce apapun itu, salah satunya borongdong, sehingga terjadi pemulihan ekonomi," tuturnya.
Salah satu pelaku UMKM Bali, Elida menyambut program Beli Bali dengan antusias. Ia berharap program tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan sekaligus memperluas pasar produk-produk UMKM Bali.
"Kami sangat senang karena dari pelaksanaan program itu, produk kami sudah dikenal. Setidaknya sudah dikenal ASN Jabar dan ada yang sudah laku. Ini juga sangat membantu. Kemudian kami berharap pemasaran ini tetap berlanjut secara langgeng karena akan membantu ekonomi Bali apalagi di masa pandemi seperti ini," ucapnya
Kolaborasi dengan Bank BJB
Setelah peluncuran program Beli Bali, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) menyelenggarakan sesi lelang produk-produk UMKM Bali di kawasan Nusa Dua. Kegiatan ini berhasil menjual lima produk UMKM Bali dengan harga hampir Rp 200 juta. Produk yang laku terjual antara lain kain tenun syal dari Sari Bhakti, set perhiasan dari Suardita Silver, sepatu dari Ni Luh Djelantik, gelang kayu-perak dan wadah perak dari Krisna Silver Sanur.
Acara lelang produk UMKM Bali bersama Bank BJB di Nusa Dua (17/9). Foto: Humas Pemprov Jabar
Selain itu, Pemprov Jawa Barat juga melibatkan Bank BJB untuk memberi dukungan penuh dalam mensukseskan program Beli Bali. Bank BJB akan menyediakan layanan transaksi pembayaran melalui Bank BJB di platform Borongdong.id dan pembayaran dengan metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Bank BJB juga memberi subsidi biaya pengiriman gratis bagi pembeli yang bertransaksi melalui Bank BJB.
Untuk memanfaatkan promo tersebut, pengguna cukup menginput kode voucher gratis ongkir ‘ONGKIRBORONG’ pada saat melakukan check out barang yang dibeli. Promo bebas biaya kirim ini berlaku untuk pengiriman ke seluruh Indonesia tanpa minimum pembelian dan hanya berlaku satu kali untuk satu pengguna. [re]