ThePhrase.id – Pusat Riset Biologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan 88 spesies baru di Indonesia, terbanyak di Sulawesi. Dengan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia, peneliti baru menemukan 10 persen dari jumlah yang ada.
“Beberapa peneliti memperkirakan jumlah keanekaragaman hayati yang sudah ditemukan saat ini baru sekitar 10 persen dari total potensi yang ada,” ujar Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati (OR-IPH) BRIN Iman Hidayat.
Dari 88 spesies yang baru ditemukan, 75 spesies fauna dan 13 spesies flora. Sebanyak 68 persen dari 75 fauna yang ditemukan merupakan endemik Sulawesi dan sisanya ditemukan di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, dan beberapa pulau lainnya di Indonesia.
88 spesies ditemukan di Indonesia. (Foto: Biologi Badan Riset dan Inovasi Nasional)
Sebagai pulau yang besar dan merupakan bagian dari Bio-region Wallace tentu Sulawesi memiliki peran yang penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati terutama satwa dan tumbuhan langka.
Penelitian yang dilakukan BRIN juga merupakan salah satu upaya konservasi dengan mengungkapkan ancaman dan dampak perubahan global terhadap status ekosistem dan biodiversity Nusantara. Selain itu, BRIN juga melakukan rehabilitasi dan peningkatan populasi spesies terancam punah dengan cara ekspolarasi, konservasi ex-situ, ekologi dan restorasi spesies.
Dari penelitian BRIN, ditemukan kelompok jenis baru kumbang, celurut, ular, cacing, udang dan ikan. Kemudian spesies lainnya yang ditemukan adalah kelompok coleoptera yaitu cicak, kadal, katak, kecoa, burung, isopoda dan kristasea. Untuk jenis flora yang ditemukan antara lain begonia, jahe-jahean, anggrek, cyrtandra, bulbophyllum dan artocarous.
Penelitian BRIN tidak berhenti di penemuan spesies saja namun menjadi kelanjutan penelitian berikutnya yang dilakukan pada sepsies baru untuk mengindentifikasi adanya perubahan lingkungan.
"Seperti kandungan zat aktif apa yang terdapat pada spesies ini, atau menjadi indikator lingkungan perubahan lingkungan,” ungkap Anang S Achmadi sebagai Kepala Pusat Riset Biologi. [Syifaa]