ThePhrase.id - Analis komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio (Hensa) menilai bahwa PDI Perjuangan akan tetap memberikan dukungan terhadap pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto meskipun tidak bergabung atau masuk ke dalam kabinet.
Hal tersebut disampaikan Hensa menanggapi adanya pertemuan antara Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya Presiden Prabowo untuk merangkul semua kekuatan politik nasional, sekaligus menyampaikan pesan pribadi kepada Megawati.
“Menurut saya masih sama saja, mendukung pemerintahan Pak Prabowo tidak harus masuk ke kabinet,” ujar Hensa dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (6/6) dikutip Antaranews.
Ia melihat bahwa bentuk dukungan yang sejak awal diberikan oleh PDIP kepada Prabowo memang tidak selalu harus ditunjukkan melalui keterlibatan dalam struktur pemerintahan, begitu pun apresiasi yang diberikan Prabowo kepada PDIP yang diwujudkan dengan cara berbeda.
“PDI Perjuangan beberapa kali menyampaikan mendukung program Pak Prabowo,” imbuhnya.
Hensa juga menyoroti pemerintahan Prabowo yang tidak mengambil alih posisi-posisi strategis yang saat ini diduduki oleh kader PDIP sebagai bentuk penghormatan politik.
Salah satu contohnya adalah jabatan Ketua DPR RI yang saat ini dipegang oleh Puan Maharani, yang tidak disentuh meskipun Partai Gerindra beserta koalisinya memiliki kekuatan mayoritas di parlemen.
“Padahal kan dengan kekuatan 80 persen di parlemen bukan hal yang sulit buat Pak Prabowo dan Gerindra mengganti Undang-Undang MD3 sehingga Mbak Puan tidak lagi menjadi Ketua DPR,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa sejumlah kader PDIP tetap mendapatkan posisi penting seperti duta besar, yang menunjukkan bahwa relasi politik antara Prabowo dan PDIP tetap berjalan baik meskipun partai berlambang banteng hitam moncong putih itu berada di luar pemerintahan.
Menurut Hensa, posisi PDIP saat ini mirip dengan sikap politik mereka ketika era Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, PDIP yang juga berada di luar pemerintahan tetap memberikan dukungan terhadap program-program strategis pemerintah.
“Kalaupun ada kader PDI Perjuangan yang masuk ke kabinet itu menurut saya bonus saja. Ini pernah terjadi pada saat Pak Taufik Kiemas menjadi Ketua MPR, zaman SBY,” tukasnya.
Diketahui sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi melakukan kunjungan ke kediaman Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Dasco menyampaikan bahwa dirinya datang atas mandat dari Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan pesan khusus kepada Megawati. Ia menyebut pesan tersebut bersifat konfidensial dan tidak bisa dipublikasikan ke media.
“Kami juga membawa pesan balik dari Ibu Megawati kepada Pak Prabowo,” kata Dasco kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis (5/6).
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula sejumlah tokoh penting PDIP seperti Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly, serta Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah. (Rangga)