sportTimnas Indonesia

Pengamat Sepak Bola Soroti Waketum PSSI Zainudin Amali Seusai Timnas Indonesia U-22 Tersingkir dari SEA Games 2025

Penulis Ahmad Haidir
Dec 15, 2025
Timnas Indonesia U-22 tersingkir dari SEA Games 2025. Foto PSSI.
Timnas Indonesia U-22 tersingkir dari SEA Games 2025. Foto PSSI.

Thephrase.id - Kegagalan Timnas Indonesia U-22 mempertahankan medali emas pada SEA Games 2025 di Thailand dinilai tidak semata-mata berkaitan dengan hasil pertandingan, melainkan mencerminkan persoalan struktural dalam perencanaan, tata kelola, serta pengambilan keputusan di level penanggung jawab tim nasional.

Founder Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menilai kegagalan tersebut harus dijadikan momentum evaluasi menyeluruh, termasuk terhadap Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, yang memegang peran sebagai penanggung jawab Timnas Indonesia U-22 sejak awal penetapan target emas untuk cabang sepak bola putra.

Akmal mengingatkan bahwa Amali sebelumnya secara terbuka mengakui persiapan Timnas Indonesia U-22 menuju SEA Games 2025 berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, berbeda dengan persiapan panjang yang dilakukan menjelang SEA Games 2023.

Pernyataan tersebut, menurut Akmal, sejalan dengan unggahan anggota Exco PSSI, Arya Sinuligga, melalui media sosial Instagram yang menyebutkan bahwa urusan Timnas sepak bola putra di SEA Games bukan berada dalam ranah yang ia tangani.

"Mohon maaf, urusan Timnas sepak bola putra untuk SEA Games, saya tidak mengerti, silakan tanya yang mengerti," tulis Arya.

Akmal menilai pernyataan tersebut memperjelas bahwa tanggung jawab Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 sepenuhnya berada di bawah kendali Zainudin Amali sebagai penanggung jawab utama.

Ia juga menyoroti fakta historis bahwa kegagalan kali ini menjadi catatan negatif bagi Timnas Indonesia, karena untuk pertama kalinya sejak 2009 Indonesia gagal melaju ke semifinal cabang sepak bola SEA Games.

Secara keseluruhan, Akmal mencatat kegagalan lolos semifinal ini merupakan yang keenam sejak Indonesia pertama kali berpartisipasi di SEA Games pada 1977, dengan tiga di antaranya terjadi saat Thailand berstatus sebagai tuan rumah pada edisi 1985, 2007, dan 2025.

"Ini bukan sekadar kalah biasa, ini alarm keras," tegas Akmal.

Dari sisi kepelatihan, Akmal menyebut hasil SEA Games 2025 sebagai fase terburuk Indra Sjafri sepanjang kiprahnya di ajang tersebut, setelah sebelumnya mencatat prestasi medali perak pada 2019 dan medali emas pada 2023.

Ia menilai pencapaian tersebut kontras dengan rekam jejak Indra Sjafri di level usia yang mencakup gelar juara Piala AFF U-19 2013 dan 2024, Piala AFF U-22 2019, serta emas SEA Games 2023.

"Setiap orang ada zamannya, kini sepertinya kita memasuki era kegelapan bagi Indra Sjafri setelah sekian lama penuh bintang prestasi," bebernya.

Meski demikian, Akmal menegaskan bahwa evaluasi tidak boleh berhenti pada pelatih semata, karena penetapan target emas tanpa didukung fondasi persiapan yang memadai menunjukkan adanya kontradiksi kebijakan di tingkat pengambil keputusan.

"Target emas dicanangkan, tetapi fondasi persiapannya jauh dari ideal, ini kontradiksi kebijakan yang harus dipertanggungjawabkan," ucapnya.

Menurut Akmal, fluktuasi prestasi merupakan bagian dari dinamika sepak bola, termasuk bagi negara berkembang seperti Indonesia, sehingga evaluasi seharusnya dilakukan secara menyeluruh dan terbuka demi menemukan akar persoalan yang sebenarnya.

Ia mendorong evaluasi terhadap seluruh unsur tim, mulai dari pelatih, pemain, manajemen, hingga penanggung jawab, sekaligus menekankan pentingnya konsistensi arah pembangunan sepak bola nasional sesuai peta jalan jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.

"Evaluasi bukan hanya mengganti pelatih, tetapi membangun kembali fondasi yang roboh agar lebih kokoh," katanya.

Akmal meminta seluruh pihak menjadikan kegagalan di SEA Games 2025 sebagai bahan refleksi bersama untuk memperbaiki tata kelola dan pengambilan kebijakan sepak bola nasional ke depan.

"Habis gelap, terbitlah terang, tetapi terang itu hanya datang jika kita berani jujur dan bertanggung jawab," tandasnya.

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic