Pengaruh Tren Kecantikan di Media Sosial Terhadap Kepercayaan Diri Perempuan

.hePhrase.id - Dalam keseharian, tren kecantikan di media sosial terus berkembang dan mendorong kita untuk selalu mengikuti standar tren tersebut. Belakangan ini, sudah mulai banyak dokter kecantikan dan influencer yang terbuka mengenai operasi plastik. Hal tersebut berkontribusi dalam mengurangi kepercayaan diri seorang perempuan.

Terus berkembang dan bertambahnya tren kecantikan di media sosial mendorong sebagian besar masyarakat terutama perempuan untuk melakukan perubahan dalam dirinya.

Bedasarkan The Aesthetic Society setelah pandemi, operasi plastik menjadi salah satu prosedur kecantikan yang meningkat tajam. Mulai dari operasi wajah dan tubuh, bahkan sudah bukan perempuan saja yang banyak melakukan prosedur operasi plastik tetapi pria juga melakukannya.

Kemudian dengan munculnya influencer yang mulai mendorong penggunaan perawatan yang dapat mengubah struktur wajah sudah menjadi hal yang normal di media sosial.

Media sosial sekarang menjadi pendorong utama adanya peningkatan penggunaan perawatan dan operasi plastik untuk mengubah penampilan sesorang. Beberapa pakar menyebutkan sejak pandemi banyak yang hyper-aware atau lebih menyadari akan bentuk tubuh dan wajah mereka dari sebelumnya.

Selain media sosial menjadi wadahnya informasi, kemudahan akses untuk perawatan-perawatan tersebut juga salah satu penyebab dari kesadaran orang akan bentuk tubuh dan wajahnya. Mulai dari perawatan seperti melancipkan dagu hingga botox yang banyak ditawarkan klinik kecantikan dengan kisaran harga dari yang paling murah hingga paling mahal.

Menurut dokter kecantikan dan ahli operasi plastik asal Washington, D.C, Troy Pittman, M.D, tidak ada salahnya dengan operasi plastik. Semua orang berhak memiliki opsi untuk melakukan hal itu atau tidak. Namun, ia menyebutkan di era media sosial ini, masyarakat lebih mudah terpengaruh oleh apa yang mereka lihat, di mana sebelumnya hanya beberapa artis atau selebriti yang mengakui telah melakukan operasi plastik.

Informasi yang terus mengalir melalui media sosial dengan cepat diterima oleh pengguna yang membuat hal ini kurang sehat terhadap kesehatan mental dan kepercayaan diri. Terutama informasi mengenai tren kecantikan yang dengan cepat dapat mempengaruhi cara pandang terhadap diri sendiri tanpa kita menyadarinya.

Setiap orang pasti memiliki rasa tidak percaya diri, namun untuk menghindari penyesalan di akhir ada baiknya untuk mencari kelebihan diri sendiri sebelum menilai kekurangan diri sendiri.

Melakukan self-care, merupakan hal terpenting untuk kesehatan mental. Dalam memilih melakukan perubahan tersebut harus memiliki penguasaan diri yang tinggi. Sebagaimana disebutkan oleh Dr. Pittman, agar tidak hanya berdasarkan kata-kata “influencer”.

"Tidak jarang pasien datang dan berkata, saya perhatikan saya memiliki sedikit asimetri wajah dan sungguh-sungguh menggunakan kata-kata itu. Anda hampir dapat mengetahui kapan mereka dipengaruhi oleh sesuatu yang mereka lihat," jelasnya. [Syifaa]