sportTimnas Indonesia

Pengorbanan Witan Sulaeman, Il Capitano Timnas Indonesia U-23 yang Harus Terima 5 Jahitan

Penulis Ahmad Haidir
May 10, 2024
Kapten Timnas Indonesia U-23, Witan Sulaeman mengalami kebocoran kepala saat menghadapi Timnas Guinea U-23. Foto Instagram Rismahani Sulaiman.
Kapten Timnas Indonesia U-23, Witan Sulaeman mengalami kebocoran kepala saat menghadapi Timnas Guinea U-23. Foto Instagram Rismahani Sulaiman.

Thephrase.id - Jiwa patriotik tidak hanya mengalir, tapi juga mengendap dalam tubuh Witan Sulaeman. Ia tetap bermain habis-habisan untuk Timnas Indonesia U-23 meski kepalanya bocor.

Witan ditunjuk sebagai kapten Timnas Indonesia U-23 untuk menghadapi Timnas Guinea U-23 oleh pelatih Tim Merah Putih, Shin Tae-yong dalam play-off Olimpiade 2024 Paris pada Kamis, 9 Mei 2024 malam WIB di Stade Pierre Pibarot, Clairefontaine.

Di babak pertama pada menit ke-20, Witan mengalami benturan dengan gelandang Timnas Guinea U-23, Issiaga Camara. Ia tetap bisa melanjutkan pertandingan, tapi kepalanya harus diperban.

Witan sempat lama mendapatkan perawatan di atas lapangan sebelum bangkit dengan perban di kepalanya. Akan tetapi, di babak kedua, perban di kepala Witan copot karena pemasangan yang kurang kuat.

Witan tetap bermain dengan cedera kepala. Usut punya usut, kepala Witan bocor. Ia sampai harus dibawa ke ambulans seusai peluit panjang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Istri Witan, Rismahani melaporkan suaminya itu dalam kondisi tidak baik-baik saja dan menangis. Pasalnya, pemain Bhayangkara FC ini harus menerima lima jahitan.

Pengorbanan Witan Sulaeman  Il Capitano Timnas Indonesia U 23 yang Harus Terima 5 Jahitan
Kapten Timnas Indonesia U-23, Witan Sulaeman mendapatkan 5 jahitan suai laga Timnas Indonesia U-23 vs Guinea U-23. Foto Instagram Rismahani

"Yang kalian tertawakan kata Witan 'namanya perjuangan' he's not okay! It's not a joke! He's crying," tegas Rismahani dalam Instagramnya, @rismahanisulaiman_.

"Diberi tanggung jawab menjadi kapten, makanya dia bermain lebih dari biasanya. Kepala sudah berdarah malah bermain sampai menit akhir bahkan perban sampai terlepas," sambung Rismahani.

Rismahani juga menganggap Witan tidak melanggar penyerang Timnas Guinea U-23, Algassime Bah yang mengakibatkan hukuman penalti untuk Timnas Indonesia U-23 pada menit ke-28. Kejadian itu juga terjadi di luar kotak penalti Tim Merah Putih.

"Ayah berjuang terlalu keras. Ternyata ayah lebih kuat dari lawan. Kesalahan itu bukan dalam kotak penalti. Harusnya Timnas Indonesia U-23 bisa menang," beber Rismahani.

"Terima kasih perjuangannya ayah. Dengan segala respek kapten," tutup Rismahani, perempuan yang telah memberikan Witan seorang putri yang baru lahir pada awal tahun ini tersebut.

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic