trending

Per Juli 2025, Konstruksi MRT Jakarta Fase 2A Capai 51,31 Persen

Penulis Nadira Sekar
Aug 14, 2025
Foto: Pembangunan Terowongan Stasiun Harmoni (dok. MRT Jakarta)
Foto: Pembangunan Terowongan Stasiun Harmoni (dok. MRT Jakarta)

ThePhrase.id - Hingga Juli 2025, PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatat progres konstruksi MRT Jakarta Fase 2A lintas utara–selatan telah mencapai 51,31 persen, melampaui target 50,23 persen. Pada akhir tahun, capaian ini ditargetkan meningkat hingga 53,29 persen.

Untuk paket pekerjaan CP201, progres pembangunan telah mencapai 88,869 persen. Pekerjaan utama yang tengah dilakukan meliputi instalasi dan pengujian eskalator, ekskavasi pintu masuk Stasiun Thamrin, serta penyelesaian arsitektur Stasiun Monas. Dengan target akhir 91,62 persen pada 2025, kedua stasiun ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2027.

Sementara itu, hingga 25 Juli 2025, progres CP202 tercatat mencapai 55,64 persen, melampaui target 54,02 persen. Pekerjaan yang dilakukan mencakup ekskavasi, pembangunan kanal underpass, pengecoran, hingga persiapan konstruksi terowongan dan stasiun bawah tanah empat lantai pertama di Indonesia. Selain pekerjaan sipil, tim juga tengah menyiapkan pengoperasian mesin bor terowongan kedua serta melanjutkan produksi segmen terowongan.

Adapun progres CP203 telah mencapai 75,95 persen. Kegiatan yang tengah berlangsung meliputi pembuatan akses perawatan di terowongan, pembangunan struktur tangga dan dinding stasiun, pemasangan OTE duct, serta tangga akses pemadam kebakaran. Pekerjaan mekanikal, elektrikal, dan plumbing seperti instalasi pipa, ducting, cable ladder, dan cable tray juga terus dikerjakan.

Untuk CP205, yang mencakup sistem perkeretaapian dan rel, progres hingga 25 Juli 2025 telah mencapai 20,882 persen. Seluruh rel sudah tiba di Jakarta dan tengah dikirim ke lokasi konstruksi, sementara produksi bantalan rel (sleeper) terus berlangsung.

CP206, yang meliputi pengadaan rolling stock atau ratangga, masih berada pada tahap market sounding dengan calon peserta re-bidding. Adapun CP207, yaitu automatic fare collection system atau sistem pembayaran, saat ini tengah memasuki proses klarifikasi dokumen tender.

Diketahui, Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang ±5,8 kilometer dengan tujuh stasiun bawah tanah, yakni Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Pembangunan dibagi menjadi dua segmen, yakni Bundaran HI–Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan Harmoni–Kota yang ditargetkan rampung pada 2029.

Fase 2B, yang akan memperpanjang jalur hingga Depo Ancol Barat dan saat ini masih dalam tahap studi kelayakan. Total biaya pembangunan Fase 2A diperkirakan mencapai Rp25,3 triliun yang didanai melalui kerja sama pinjaman antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.

Berbeda dengan Fase 1, pembangunan Fase 2A dilakukan bersamaan dengan pengembangan kawasan stasiun berkonsep transit-oriented development (TOD) yang mengintegrasikan fungsi transit dengan aktivitas masyarakat, bangunan, dan ruang publik. Konsep ini diharapkan dapat meningkatkan akses transportasi umum sekaligus memperkuat kapasitas angkut penumpang. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic