ThePhrase.id - Han Kang, penulis terkemuka asal Korea Selatan yang baru saja memenangkan Hadiah Nobel Sastra 2024, menolak untuk mengadakan konferensi pers di tengah konflik global yang sedang berlangsung, termasuk perang antara Ukraina-Rusia serta Israel-Palestina.
Keputusan ini disampaikan oleh ayahnya, Han Seung-won, yang juga seorang penulis, dalam sebuah konferensi pers di Sekolah Sastra Han Seung-won di Jangheung, Provinsi Jeolla Selatan.
"(Han Kang) berkata kepada saya, 'Dengan perang yang semakin parah dan orang-orang yang tewas setiap hari, bagaimana kita bisa merayakan atau mengadakan konferensi pers?' Dia memutuskan tidak akan menggelar konferensi pers," ujarnya.
Setelah pengumuman Nobel Sastra pada Kamis (10/10) malam, Han Seung-won sempat berdiskusi dengan putrinya mengenai rencana konferensi pers. Awalnya, Han Kang bersedia dan mengatakan akan "mencoba melakukannya," namun keesokan harinya ia berubah pikiran.
"Pandangan putri saya telah berubah, dari seorang penulis di Korea menjadi seorang dengan kesadaran global. Namun, sebagai ayah yang tinggal di Korea, saya merasa perlu mengadakan konferensi pers ini," tambahnya.
Selain menolak konferensi pers, Han Kang juga meminta agar ayahnya tidak mengadakan acara perayaan di sekolah sastra tersebut.
"Saya berencana untuk mengadakan pesta kecil untuk warga setempat, tetapi putri saya meminta agar tidak melakukannya. Dia berkata, 'Tolong jangan merayakan di tengah-tengah peristiwa tragis ini (merujuk pada kedua perang). Akademi Swedia memberikan penghargaan ini bukan untuk dinikmati, melainkan untuk kita tetap jernih dalam berpikir.' Mendengar itu, saya merasa sangat terganggu," ungkap Han Seung-won.
Setelah menerima kabar penghargaan dari Komite Nobel, Han Kang menyatakan bahwa ia "sangat terkejut dan merasa terhormat," namun belum memberikan pernyataan lebih lanjut.
Han Kang adalah penulis Korea Selatan yang telah meraih pengakuan internasional atas karya-karyanya yang mendalam secara emosional dan tematis. Lahir di Gwangju pada tahun 1970, Han memulai kariernya sebagai penyair sebelum beralih menjadi novelis.
Karya-karya Han mencakup berbagai genre, mulai dari puisi, cerita pendek, hingga novel panjang yang mengangkat tema seperti trauma, identitas, dan kemanusiaan. Salah satu karyanya yang paling dikenal adalah The Vegetarian, yang menggambarkan perjalanan psikologis seorang perempuan yang menolak norma sosial dengan menjadi vegetarian.
Novel ini menjadi sorotan dunia setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan memenangkan Man Booker International Prize pada tahun 2016, mengukuhkan posisi Han Kang sebagai penulis global dan membawa sastra Korea Selatan ke panggung dunia.
Pada tahun 2024, Han Kang mencapai puncak kariernya dengan meraih Hadiah Nobel Sastra, menjadikannya penulis Korea Selatan pertama sekaligus perempuan Asia pertama yang menerima penghargaan bergengsi tersebut. [nadira]