etc

Peran Penting Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika

Penulis Firda Ayu
Apr 15, 2022
Peran Penting Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika
ThePhrase.id – 67 tahun yang lalu Indonesia menjadi tuan rumah konferensi penting dunia, Konferensi Asia Afrika (KAA). Konferensi ini diadakan sebagai sarana untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika serta melawan kolonialisme untuk mewujudkan kedamaian dunia.

Menjadi salah satu pelopor dalam konferensi ini, apa saja peran penting Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika ini?

Penggagas Konferensi


Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika  memiliki lima negara atau panca negara yang menjadi penggagas yaitu Indonesia, India, Birma (Myanmar), Pakistan, dan Sri Lanka. Menjadi salah satu penggagas, Indonesia juga turut dalam dua konferensi yang menjadi pendahulu KAA.

Delegasi dari berbagai negara saat KAA (Foto: wikimedia.org)


Pertama yaitu Konferensi Colombo atau disebut dengan Konferensi Panca Negara I. Konferensi yang diselenggarakan di Colombo, Sri Lanka ini diadakan tanggal 28 April hingga 2 Mei 1954. Saat itu, Indonesia yang masih menganut kabinet parlementer diwakili oleh Perdana Menteri Ali Sastromidjoyo.

Konferensi ini membicarakan mengenai kondisi Kawasan Indochina atau Asia Afrika dan membicarakan kerja sama yang akan diselenggarakan.

Konferensi kedua yaitu Konferensi Bogor yang diadakan dan dihadiri oleh Panca Negara dari negara yang sama dengan Konferensi Colombo. Konferensi ini diadakan untuk mematangkan rencana diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi atau KAA di Indonesia.

Tuan Rumah Konferensi


Konferensi Tingkat Tinggi Antar Negara atau Konferensi Asia Afrika pertama ini diadakan di Gedung Merdeka, Bandung Indonesia pada 18 hingga 24 April 1955. Dalam konferensi ini dihasilkanlah Dasasila Bandung yang merupakan sepuluh poin deklarasi dukungan bagi kedamaian dan kerja sama dunia.

Konferensi ini sempat diadakan kembali di tahun 2005 untuk memperingati 50 tahun KAA pertama. Diadakan di lokasi yang sama dengan KAA pertama dan Jakarta, pertemuan ini menghasilkan NAASP atau New Asian-Africa Strategic Partnership.

Gedung Merdeka, lokasi konferensi (Foto: wikimedia.org)


Indonesia juga kembali menjadi tuan rumah pada KAA yang diadakan untuk memperingati 60 tahun KAA pertama di tahun 2015.  Kembali diadakan di Jakarta dan Bandung, pertemuan ini dihadiri oleh 89 Kepala Negara/Pemerintahan dari 109 negara di Kawasan Asia-Afrika, 17 negara pengamat, 20 organisasi internasional, dan 1.426 perwakilan media domestik dan asing.

Panitia Pelaksana


Dilansir sejarahlengkap, Indonesia menjadi penyelenggara sekaligus panitia penyelenggara KAA. Berikut tokoh-tokoh dalam susunan kepanitian Konferensi Asia Afrika:

  • Ketua Panitia Penyelenggara KAA : Sanusi Harjadinata (Gubernur Jawa Barat saat itu)

  • Ketua KAA : Perdana Menteri Ali Sastroamidjoyo

  • Sekjen KAA : Ruslan Abdul Gani (Sekjen Kementrian Luar Negeri Indonesia saat itu)

  • Ketua Komite Kebudayaan : Muhammad Yamin

  • Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Rooseno

  • Pembuka dan pemberi sambutan : Presiden Soekarno


Pendiri Museum Konferensi Asia Afrika


Pada lokasi KAA, Gedung Merdeka didirikan Museum Konferensi Asia Afrika untuk mengabadikan konferensi ini. Gagasan pendirian museum ini dilontarkan dalam forum rapat Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika pada tahun 1980.

Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika (Foto: wikimedia.org)


Gagasan ini mendapat sambutan baik dari berbagai pihak termasuk Presiden RI saat itu yaitu Presiden Soeharto.

Joop Ave sebagai Ketua Harian Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat, dan Universitas Padjadjaran kemudian ditunjuk untuk merealisasikan gagasan ini.

Museum ini kemudian diresmikan pada 24 April 1980 oleh Presiden Soeharto sebagai puncak peringatan ke-25 tahun Konferensi Asia Afrika. [fa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic