ThePhrase.id - Semenjak diambil alih oleh Elon Musk, Twitter mengalami berbagai perubahan salah satunya mengenai kebijakan centang biru Twitter. Musk menghadirkan fitur langganan Twitter Blue yang memungkinkan setiap pengguna memiliki centang biru.
Bagaimana dengan centang biru legacy yang sudah dimiliki oleh figur publik atau brand sebelumnya? Pada awalnya, Elon Musk telah merencanakan untuk menghilangkan centang biru legacy pada 1 April 2023 lalu. Namun, melalui Twitternya, Musk mengumumkan diundur hingga 20 April 2023 mendatang.
Nantinya, centang biru hanya akan didapatkan pengguna yang telah membayar dan langganan Twitter Blue. Nyatanya, masih banyak yang mempertanyakan apakah perlu membayar centang biru di Twitter untuk akun pribadi maupun bisnis.
Saat ini, Twitter memberikan tiga opsi centang resmi yaitu centang biru (Twitter Blue), centang emas khusus organisasi dan centang abu-abu khusus akun kepemerintahan. Masing-masing memiliki harga dan fitur yang berbeda-beda.
Meskipun fitur ini mempermudah pribadi dan bisnis untuk mendapatkan centang biru dan mengembangkan audiens pada akunya, masih banyak yang perlu dipertimbangkan saat memilih untuk berlangganan.
Manfaat langsung yang didapatkan
Foto: Unpsplash/Daddy Mohlala
Perlu diperhatikan apa saja yang akan didapatkan dari setiap program langganan. Meskipun fitur Twitter Blue sudah dapat digunakan, penggunaannya masih relatif rendah.
Salah satu manfaat yang langsung didapatkan adalah kemampuan untuk mengedit tweet yang sudah di unggah, mengunggah tweet lebih panjang, hingga posting video lebih panjang.
Sedangkan, khusus untuk verifikasi organisasi yang lebih ditujukan bagi brand besar atau bisnis besar agar mempermudah akses untuk mengelola akun bisnis. Sayangnya, pilihan ini terbilang sedikit mahal dibandingkan dengan Twitter Blue.
Dampak yang mungkin didapatkan
Setelah Elon Musk menghapus centang biru legacy, centang biru yang ada di twitter adalah yang telah berlangganan. Lalu, beriringan dengan fitur baru “For You” hanya akun dengan centang biru yang akan muncul di feed ini yang direkomendasikan pada pengguna.
Namun, dampak yang didapatkan dari perubahan ini belum jelas. Ditambah, Twitter yang akhir-akhir ini mendorong dan merekomendasikan tweet dari pengguna yang tidak difollow. Melansir socialmediatoday, hal ini mempersulit prediksi keterjangkauan dan paparan yang didapatkan dari For You feeds.
Lalu, Digiday mengungkapkan bahwa Twitter sebagai platform untuk mempromosikan website juga telah menurun jauh sebelum tahun 2022. Contohnya, The Washington Post, The Wall Street Journal, CNN dan The New York Times yang melihat rujukan dari Twitter ke website menurun 10% hingga 18% setiap bulannya.
Jika banyak yang merujuk ke website melalui Twitter maka dapat menjadi pertimbangan untuk berlangganan Twitter. Agar tweet dapat terus direkomendasikan dan muncul di For You feeds dan memiliki keterjangkauan yang lebih luas.
Mengurangi kompetisi
Menurut data yang dikeluarkan Twitter, saat ini hanya ada sedikit, kurang dari 2% yang sudah berlangganan Twitter Blue. Twitter akan mencari lebih banyak konten centang biru yang akan direkomendasikan melalui for you feed. Hal ini bisa menjadi pertimbangan yang menguntungkan untuk mulai berlangganan Twitter Blue.
Dilansir The New York Times, Twitter akan memberikan tagihan sebesar USD1.000 setiap bulannya untuk centang emas. Namun, memberikan pengecualian pada 500 pengiklan terbesar dan 10.000 organisasi yang paling banyak diikuti.
Tandanya, brand dan organisasi yang sudah memiliki pengikut dan dikenal oleh masyarakat akan mendapatkan prioritas. Hal ini dapat mengurangi paparan akun langganan lainnya. [Syifaa]