lifestyleCoffee

Pernah Jadi Produsen Kopi Nomor Satu Dunia, Bagaimana Industri Kopi di Filipina Kini?

Penulis Firda Ayu
Oct 16, 2023
(Foto: Canva/sasirin pamai's Images, HybridGFX)
(Foto: Canva/sasirin pamai's Images, HybridGFX)

ThePhrase.id - Nama Filipina jarang terdengar pada dunia produksi kopi yang kini didominasi oleh Brazil, Etiopia, serta Kolombia. Namun, siapa sangka bahwa Filipina pernah menjadi produsen kopi nomor satu dunia. 

Lantas, bagaimanakah industri kopi di Filipina kini?

Sebelum membicarakan mengenai kondisi industri kopi sekarang, kita perlu mengetahui mengenai masa kejayaan industri kopi di Filipina. 

Hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa Filipina telah berkecimpung dalam industri kopi selama hampir 200 tahun, bahkan merupakan produsen kopi nomor satu di dunia pada akhir abad ke-18. Filipina memiliki iklim yang sangat cocok untuk produksi kopi dengan kombinasi kelembapan, sinar matahari, serta curah hujan yang tepat.

Penanaman kopi di Filipina dimulai pada pertengahan abad ke-18 dan mulai menjadi pusat perhatian dunia pada tahun 1880-an karena wabah kopi global coffee rust atau karat kopi. Wabah jamur ini mengurangi hasil panen pohon kopi yang melanda berbagai negara-negara penghasil kopi terkemuka di dunia, namun belum melanda Filipina. 

Hal ini membuat Filipina berhasil menjadi negara penghasil kopi nomor satu di dunia selama bertahun-tahun. Kekuasaan Filipina pada industri kopi tidak berlangsung lama karena karat kopi menyebar ke Filipina hingga negara ini harus menghentikan produksi kopi mereka.

Pernah Jadi Produsen Kopi Nomor Satu Dunia  Bagaimana Industri Kopi di Filipina Kini
(Foto: gmanews.tv)

Meski dominasi Filipina tak berlangsung lama, hal ini membuktikan bahwa Filipina memiliki potensi besar dalam industri kopi dan mampu memproduksi kopi dalam skala besar. Lantas, mengapa kini industri kopi di Filipina tertinggal?

Terdapat berbagai faktor rumit yang menjadi penyebab kemunduran industri kopi di Filipina, seperti faktor ekologi dan politik. Namun, coffeeaffection menyebut bahwa faktor utama penyebab hal ini adalah Filipina terlalu kecil untuk bersaing dengan negara-negara besar dengan lahan pertanian yang lebih banyak.

Selain itu, meski memiliki iklim yang cocok, Filipina kekurangan lahan pertanian di dataran tinggi sehingga menyebabkan volume kopi varietas spesial yang dapat ditanam menjadi terbatas. Filipina juga sempat dilanda badai topan dahsyat yang mengharuskan mereka bergantung pada negara lain, seperti Vietnam untuk memenuhi permintaan kopi mereka. 

Berbagai faktor ini tak dibiarkan begitu saja, pemerintah Filipina berusaha merangsang industri kopi dengan mengeluarkan undang-undang untuk melarang impor kopi, sayangnya peraturan ini kemudian gagal akibat kegagalan International Coffee Agreement di tahun 1989.

Hal-hal di atas menyebabkan industri kopi Filipina tertinggal dibandingkan negara-negara penghasil kopi lain yang sukses beradaptasi dengan industri kopi modern.

Kini, mayoritas kopi di Filipina berasal dari negara lain, seperti Vietnam dan Indonesia. Produsen kopi Filipina memiliki skala yang relatif lebih kecil, yang berarti harga kopi lebih mahal dengan kualitas yang lebih rendah dibandingkan para pesaingnya.

Coffeeaffection juga menyebut bahwa produsen kopi Filipina tidak mampu menghasilkan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas kopi mereka sehingga reputasi kopi Filipina menurun. Reputasi ini sedang berusaha diperbaiki oleh Philippine Coffee Board melalui Philippine Coffee Industry Roadmap for 2017 -2022. Melalui upaya ini diharapkan industri kopi Filipina dapat menjadi lebih kompetitif di kancah global dalam waktu dekat ini.

Meski pernah dihadapkan sejarah yang sulit, industri kopi Filipina dapat hidup kembali dan memiliki masa depan yang cerah dengan peningkatan kualitas dan skala produksi kopi. [fa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic