ThePhrase.id - Ramadan merupakan bulan istimewa yang memiliki banyak berkah, rahmat, dan ampunan. Karena keistimewaannya, umat muslim perlu mempersiapkan diri dan menyambut datangnya Bulan Ramadan dengan penuh sukacita sebaik mungkin.
Ilustrasi: Suasana di Bulan Ramadan. (Foto: Freepik (NEWSmedia))
Bulan Ramadan begitu penting dalam perjalanan kehidupan, tatanan agama, dan keyakinan umat Islam yang mana diwajibkan untuk berpuasa dari terbitnya fajar, hingga terbenamnya matahari.
Orang-orang yang memuliakan Bulan Ramadan sepenuh hati akan beruntung dan orang-orang yang menyia-nyiakannya akan merugi.
Terdapat banyak keutamaan-keutamaan yang dibawa oleh Bulan Ramadan sebagaimana penjelasan sebelumnya, yakni hadiah keberkahan, kasih sayang (rahmah), hadiah pengampunan (maghfirah), dan hadiah berupa pembebasan dari api neraka (itqun minannar) dan banyak lagi.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
“Bahwa bulan Ramadhan adalah awalnya penuh rahmat, di pertengahannya penuh ampunan dan fase terakhirnya adalah pembebasan dari api neraka,” (HR. Al Baihaqi).
Oleh karena keutamaan tersebut, maka sudah seharusnya umat Islam di dunia mempersiapkan diri secara maksimal dan sekuat tenaga untuk menyambutnya.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mempersiapkan diri menyambut Bulan Ramadan, yaitu:
Persiapan Fisik
Untuk menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan, manusia memerlukan fisik yang sehat dan kuat. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh agar mampu menjalankan puasa satu bulan penuh secara maksimal merupakan keharusan.
Persiapan Mental atau Ruh
Pengkondisian mental agar siap melaksanakan ibadah Ramadhan satu bulan penuh dapat dilakukan dalam bentuk Sunnah fi’liyah, atau Sunnah berbentuk perbuatan yang relevan dengan masalah mental.
Contoh yang dapat dilakukan ialah memperbanyak puasa Sunnah di bulan Sya’ban (bulan sebelum Bulan Ramadan) seolah-olah merupakan pendahuluan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadan dan melaksanakan ibadah puasa.
Persiapan Ilmu
Ada kaidah fiqh mengatakan:
“Hukum asal dalam ibadah adalah terlarang, maka suatu ibadah tidak disyariatkan kecuali ibadah yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya,”
Karena puasa adalah sebuah bentuk ibadah, maka segala hal yang menyangkut puasa dasarnya adalah dalil, baik yang bersumber dari Alqur’an maupun hadits/sunnah Rasulullah Saw.
Umat Islam baik laki-laki maupun perempuan hendaknya memperhatikan dan mendalami tentang hukum-hukum syari’at terkait dengan ibadah puasa, termasuk zakat dan amalan-amalan lainnya yang akan dijalankan di bulan penuh berkah tersebut.
Mohon Ampunan dan Bertaubat kepada Allah SWT.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang berarti:
“Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
