Foto: Kedatangan Atlet Indonesia di Tokyo (dok. KBRI Tokyo)
Thephrase.id - Olimpiade Tokyo 2020 sudah di depan mata. Indonesia sebagai negara anggota IOC, tidak ketinggalan berpartisipasi.
Dalam penyelenggaraan Tokyo 2020 ini, Indonesia berhasil meloloskan 28 atlet. Puluhan atlet itu terbagi ke dalam 8 cabang olahraga atau cabor.
Persiapan untuk turun di pesta olahraga dunia empat tahunan ini sudah dilakukan sejak lama. Pasalnya Olimpiade Tokyo 2020 sudah tertunda selama 1 tahun.
Pandemi corona membuat IOC dan Tokyo sepakat menundanya selama setahun. Maka itu seluruh atlet yang sudah lolos, harus mengulang persiapan selama setahun.
Foto: Kedatangan Atlet Indonesia di Tokyo (dok. KBRI Tokyo)
Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora terus memberi dukungan buat kontingen. Baik di masa persiapan atau pelatnas, keberangkatan, hingga nanti saat kejuaraan berlangsung.
Dukungan paling utama adalah bantuan dana pelatnas, uang saku atlet, hingga janji bonus bagi para peraih medali. Ada perhitungan tersendiri untuk peraih medali emas, perak, dan perunggu.
Bonus untuk medali emas adalah Rp 5 miliar. Medali perak Rp 2 miliar dan medali perunggu Rp 1 miliar. Tidak ada potongan pajak yang dikenakan, alias pajak ditanggung negara.
Sekadar diketahui besaran bonus itu sama dengan Olimpiade Rio 2016. Tidak adanya kenaikan nilai bonus itu, karena masih dipandang relevan dengan situasi sekarang.
"Bonus pasti ada, tapi tujuan atlet berangkat ke Olimpiade bukan tidak sekadar urusan seperti itu. Mereka akan berjuang atas nama bangsa dan negara," kata Menpora Zainudin Amali, beberapa waktu lalu kepada wartawan.
Berangkat Secara Bergelombang
Foto: Kedatangan Atlet Indonesia di Tokyo (dok. KBRI Tokyo)
Terkait keberangkatan atlet ke Tokyo, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah membagi ke dalam beberapa gelombang. Hal ini disesuaikan dengan jadwal pertandingan atlet, masa karantina protokol kesehatan COVID-19, dan kebutuhan adaptasi lapangan.
Rombongan pertama yang berangkat adalah tim bulu tangkis Indonesia, pada Minggu 8 Juli 2021. Ada 11 atlet bulu tangkis yang berangkat. Mereka didampingi pelatih, ofisial, dan pemain lain sebagai partner latihan.
Tim bulu tangkis berangkat lebih awal karena kebutuhan TC di Prefektur Kumamoto. Perlakuan terhadap bulu tangkis berbeda, karena cabor ini sejak Olimpiade 1992 selalu meraih medali emas. Hanya di Olimpiade London 2012 gagal mendulang emas.
Kemudian rombongan kedua Kontingen Indonesia ada 30 orang yang berangkat. Mereka bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu 17 Juli 2021 malam.
Kloter kedua ini terdiri dari 5 cabor, yaitu panahan 4 atlet, angkat besi 4, menembak 1, renang, dan selancar 1. Mereka didampingi 11 pelatih dan 4 tenaga pendukung.
Dalam rombongan kedua ini juga terdapat Ketuaa KOI Raja Sapta Oktohari dan CdM Kontingen Indonesia, Rosan P. Roeslani.
Foto: dok. NOC Indonesia (KOI)
"Olimpiade Tokyo digelar pada masa pandemi dan memakai sistem gelembung. Kami berpesan kepada seluruh atet dan ofisial untuk tetap ketat menjalankan protokol kesehatan," kata Raja Sapta Oktohari.
Kloter kedua ini merupakan rombongan terbesar. Pada Selasa 20 Juli 2021 akan berangkat rombongan ketiga. Dalam kloter ketiga ini hanya sedikit, yaitu 1 atlet angkat besi dan tiga Anggota Exco KOI.
Kemudian rombongan terakhir dari cabor atletik. Mereka dijadwalkan berangkat pada Sabtu 24 Juli 2021. Dengan didampingi Sekjen KOI Ferry J. Kono.
Olimpiade Tokyo 2020 akan dibuka pada 23 Juli 2021. Ajang ini diagendakan berlangsung sampai 8 Agustus 2021.
Berapa Uang Saku Atlet?
Foto: dok. NOC Indonesia (KOI)
Seluruh atlet dan ofisial yang berangkat ke Tokyo 2020 dipastikan menerima uang saku. Hal ini sebagai pemenuhan kebutuhan pribadi.
Sekjen KOI menjelaskan uang saku per hari adalah 335 dolar, atau sekitar Rp 4,8 juta. Angka itu di luar uang transport berangkat dan pulang, yang besarannya 40 persen dari uang saku harian.
Ada lagi tambahan uang saku untuk memenuhi kebutuhan selama persiapan. Besarnya adalah 1,500 dolar AS buat atlet, dan 1.000 dolar AS untuk pelatih.
Semua uang saku ini menjadi tanggungan negara. Pembayaran uang saku harian dilakukan tiap dua hari sekali.
Peluncuran Logo Kontingen Indonesia
Sementara itu, KOI telah meluncurkan logo tim Kontingen Indonesia. Logo ini diharapkan bisa meningkatkan rasa nasionalisme seluruh atlet.
Logo baru ini tidak hanya dipakai saat Olimpiade Tokyo 2020. Tapi juga ajang internasional lainnya, semisal Asian Games atau SEA Games.
"Nilai-nilai dalam logo ini kami harapkan menjadi kebanggaan seluruh atlet Indonesia. Logo ini makin menunjukkan jati diri Indonesia di multievent," kata Ferry J. Kono.
Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
PANAHAN
Riau Ega, Alviyanto Bagas, Arif Pangestu – Beregu Putra
Riau Ega, Diananda Choirunnisa – Beregu Campuran
Riau Ega, Alviyanto Bagas, Arif Pangestu – Individual Putra
Diananda Choirunnisa – Individual Putri
ATLETIK
Lalu Zohri – 100 meter putra
Alvin Tehupelory – 100 meter putri
BULU TANGKIS
Anthony Ginting – Tunggal Putra
Jonata Christie – Tunggal Putra
Marcus/Kevin – Ganda Putra
Ahsan/Hendra – Ganda Putra
Gregoria Mariska Tunjung – Tunggal Putri
Greysia Polii/Apriyani Rahayu – Ganda Putri
Praveen Jordan/Melati Daeva – Ganda Campuran
MENEMBAK
Vidya Rafika – 10 meter Air Riffle dan 50 meter Rifle 3 Positions Putri
ANGKAT BESI
Eko Yuli – 61 kg putra
Deni – 67 kg putra
Rahmat Erwin Abdullah – 73 kg putra
Windy Cantika Aisah – 49 kg putri
Nurul Akmal – +87 kg putri
DAYUNG
Mutiara Rahma Putri/Melani Putri – LW2x Putri
RENANG
Aflah Fadlan Prawira – 400 m dan 1.500 m gaya bebas putra
Azzahra Permatahani – 400 m gaya ganti perorangan putri