trending

Pertama Kali dalam 130 Tahun, Gunung Fuji Telat Bersalju

Penulis Nadira Sekar
Nov 01, 2024
Foto: Gunung Fuji (freepik.com photo by tawatchai07)
Foto: Gunung Fuji (freepik.com photo by tawatchai07)

ThePhrase.id - Untuk pertama kalinya dalam 130 tahun atau sejak 1894, Gunung Fuji di Jepang belum terselimuti salju hingga akhir Oktober 2024. 

Melansir Kompas.com, Yutaka Katsuka, peramal cuaca dari Kantor Meteorologi Kota Kofu, mengungkapkan bahwa tidak adanya salju di puncak Gunung Fuji tahun ini memecahkan rekor sebelumnya. Sebelumnya, keterlambatan salju terpanjang tercatat pada tahun 1955 dan 2016, di mana salju belum turun hingga 26 Oktober.

Umumnya, salju mulai menutupi puncak gunung tertinggi di Jepang ini pada pertengahan Oktober sebagai tanda datangnya musim dingin. Bahkan, pada tahun 2023, salju telah muncul sejak 5 Oktober.

Yutaka menjelaskan bahwa keterlambatan ini kemungkinan besar disebabkan oleh dampak perubahan iklim. Musim panas 2024 sendiri tercatat sebagai yang terpanas dalam sejarah Jepang, dengan suhu rata-rata dari Juni hingga Agustus 1,76°C di atas normal, mengalahkan rekor tahun 2010 yang hanya 1,08°C di atas rata-rata.

Memasuki bulan September, suhu di Jepang tetap tinggi akibat pergeseran arus jet sub-tropis ke arah utara. Aliran udara jet stream sendiri terbentuk ketika udara panas dari selatan bertemu dengan udara dingin dari utara, yang juga berkontribusi dalam mempertahankan suhu panas hingga musim gugur.

Penelitian dari Climate Central pada awal Oktober 2024 juga menunjukkan bahwa 74 kota di Jepang mengalami suhu 30°C atau lebih. Studi ini menyimpulkan bahwa suhu yang tidak biasa ini kemungkinan besar disebabkan oleh krisis iklim, yang diperburuk oleh fenomena El Niño serta penggunaan bahan bakar fosil.

Untuk diketahui, Gunung Fuji terletak di barat daya Tokyo, di perbatasan antara Yamanashi dan Shizuoka, Jepang. Gunung ini memiliki ketinggian 3.776 meter di atas permukaan laut (Mdpl) dan diakui sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. 

Gunung Fuji menjadi destinasi pendakian favorit bagi para turis yang ingin menyaksikan keindahan matahari terbit dari puncaknya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, gunung ini mengalami masalah over tourism atau kelebihan pengunjung. Untuk mengatasi masalah ini, pihak berwenang mulai memberlakukan pajak turis dan peraturan baru sejak Juli 2024 untuk mengatur jumlah pengunjung. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic