e-biz

Pertamina NRE dan Perhutani Sinergi Kembangkan Nature Based Solutions

Penulis Firda Ayu
Jun 20, 2022
Pertamina NRE dan Perhutani Sinergi Kembangkan Nature Based Solutions
ThePhrase.id - Pertamina Power Indonesia sebagai Subholding Power & New Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Perum Perhutani bersinergi mengembangkan proyek Nature Based Solution (NBS) salah satunya melalui skema reduced emission from deforestation and forest degradation (REDD).

Sinergi BUMN ini bertujuan mendorong percepatan pencapaian Nationally Determined Contribution Indonesia tahun 2030 serta visi Net Zero Emission di lingkup Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Proyek ini bertujuan untuk mengintensifkan kegiatan pelestarian hutan guna mengurangi pelepasan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan serta memberikan dampak positif bagi penyerapan emisi karbon dan keanekaragaman lingkungan

Pertamina NRE dan Perhutani tandatangani kesepakatan pengembangan Nature Based Solutions, di Sentul Eco Edu Tourism Forest, Kabupaten Bogor pada Senin (20/06). (Foto: istimewa)


Sinergi ini diwujudkan dalam penandatanganan Head of Agreement (HoA) Kerjasama Pengembangan Proyek NBS oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan Direktur Utama Perum Perhutani diwakili Direktur Operasi Natalas Anis Harjanto di Sentul Eco Edu Tourism Forest, Kabupaten Bogor pada Senin (20/06).

Penandatangan HoA disaksikan oleh Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury, dan Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono.

Kerja sama ini diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada Desember 2021 lalu, kemudian ditindaklanjuti dengan serangkaian pengerjaan Pra-Feasibilty Study (FS) pada bulan Februari-Mei 2022, dan dilanjutkan audiensi dengan KLHK pada 7 Juni 2022 serta konsultasi regulasi melalui Focus Group Discussion dengan KLHK pada 15 Juni 2022 lalu.

Pahala Nugraha Mansury mengatakan pembentukan perusahaan NBS dan kerja sama antara Perhutani dan Pertamina NRE ini merupakan satu dari inisiatif strategis Kementerian BUMN untuk mendukung dekarbonisasi.

“Dengan adanya NBS kita berharap bisa menjaga lingkungan di sekitar kita. Kita mendorong adanya energi baru terbarukan, yang berkaitan dengan sektror energi mengingat sebagai salah satu penghasil emisi terbesar,” ujar Pahala.

Lebih lanjut Pahala juga menyampaikan Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia, dengan luasan hutan serta kekayaan dan keanekaragaman hayati yang dimiliki. Indonesia didorong untuk menurunkan emisi, dengan target sampai dengan 29% dalam waktu 10 tahun di 2030 nantinya.

Pertamina NRE dan Perhutani tandatangani kesepakatan pengembangan Nature Based Solutions, di Sentul Eco Edu Tourism Forest, Kabupaten Bogor pada Senin (20/06). (Foto: istimewa)


“Tentunya kita berharap proyek NBS untuk dapat memanfaatkan, mengelola, serta melestarikan wilayah hutan dengan potensi pengembangannya yang dalam hal ini Perhutani beserta anak perusahaannya berperan sebagai penyedia lahan (land co) sementara Pertamina NRE sebagai pengelola bisnis NBS melalui NBS co," imbuh Pahala.

Sementara itu Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan Pertamina NRE mendapat amanah untuk mengawal transisi energi Pertamina.

“Salah satu fokus bisnis kami adalah low carbon solutions di mana nature based solutions menjadi salah satu proyek utamanya. Proyek ini sangat berpotensi untuk mendukung target net zero emission. Untuk itu kami sangat antusias dengan kolaborasi dengan Perhutani yang memegang konsesi kehutanan negara,” tutur Dannif.

Pertamina NRE, imbuh Dannif terus berupaya untuk meningkatkan utilisasi EBT di internal Pertamina serta mengembangkan solusi dekarbonisasi seperti EV ecosystem, Green Hydrogen, dan energy efficiency sebagai upaya untuk dapat mencapai target penurunan emisi Pertamina Group.

Dannif berharap, dengan upaya-upaya tersebut serta kolaborasi dengan Perhutani Group dapat mendukung aspirasi Net Zero Emission Pertamina pada tahun 2060. Pertamina juga berperan aktif dalam menyukseskan Presidensi G20 khususnya dalam isu transisi energi berkelanjutan.

Direktur Utama Perum Perhutani diwakili Direktur Operasi Natalas Anis Harjanto menyampaikan selain menekan laju deforestasi, kerja sama ini sebagai upaya memperluas tutupan lahan yang akan meningkatkan kemampuan kawasan hutan untuk menyerap emisi gas rumah kaca.

“Sudah teridentifikasi sebanyak 9 calon lokasi di wilayah kawasan hutan milik Perhutani Group yang akan menjadi objek dan lokasi dari project ini. Ke 9 calon lokasi ini lebih lanjut akan dilakukan FS utk mengetahui kelayakan project dari khususnya terkait dampak terhadap lingkungan serta sisi finansial maupun operasional,” ujarnya.

Natalas menambahkan bahwa berdasarkan hasil Pre FS, NBS Project pada ke-9 lokasi ini akan mampu menghasilkan karbon kredit lebih dari 11,6 juta ton CO2 per tahun, sehingga dengan skema bisnis yang tepat, maka project ini akan mampu menjadi bisnis baru yang memberikan nilai tambah pada kedua belah pihak.

Adapun upaya dekarbonisasi yang akan dilaksanakan oleh Perum Perhutani, lanjut Natalas, di antaranya menekan atau mengurangi kerusakan hutan dan meningkatkan rehabilitasi lahan, menekan kebakaran hutan, mengganti penggunaan Marine Fuel Oil (MFO) menjadi Compressed Nature Gas (CNG) pada industri hasil hutan.

Selain itu, di bidang tanaman Perhutani juga mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Untuk Nature Based Solutions (NBS) merupakan salah satu solusi yang mengacu pada pengelolaan dan optimasi sumberdaya alam yang berkelanjutan melalui rekonfigurasi pengelolaan. [fa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic