ThePhrase.id - Sejumlah ketua umum partai politik hadiri undangan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5) malam. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Instagram/airlanggahartarto_official) Diketahui hadir Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan dalam pertemuan tersebut tidak ada pembahasan spesifik mengenai wacana koalisi besar, melainkan membahas soal perekonomian di Indonesia. “Tadi kita tidak bahas spesifik mengenai itu tapi lebih kepada tantangan-tantangan perekonomian ke depan yang juga sering disampaikan oleh Bapak Presiden, terkait dengan juga tantangan-tantangan terhadap middle income trap,” ucap Airlangga. Pertemuan yang digelar secara tertutup tersebut menurut Airlangga merupakan acara silaturahmi halal bihalal antar ketua umum partai politik sebagai partai pendukung pemerintah. “Jadi pertama, silaturahmi halal bihalal. Tentu selain silaturahmi halal bihalal, ini adalah partai-partai pendukung pemerintah, dan tentu dibahas mengenai capaian-capaian pembangunan dan tantangan-tantangan ke depan,” imbuhnya.
Potensi Indonesia sebagai Negara Maju
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Foto: Instagram/prabowo) Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga mengatakan bahwa pertemuan malam hari tersebut membahas mengenai perkembangan ekonomi dan potensi Indonesia menjadi negara maju. “Sekarang ekonomi kita sudah keenambelas ya, terbesar. Dan diperkirakan kita sangat mungkin bisa menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia kalau kita pandai memanfaatkan keadaan” pungkas Prabowo. Sedangkan ketika ditanya mengenai adanya pembahasan capres dan cawapres, Prabowo menjawab dengan pesan Presiden Jokowi kepada partai politik pendukung pemerintah untuk selalu rukun dan bekerja sama. “Hampir tidak ada. Secara praktis tidak, tapi titipan besar bahwa kita harus rukun, kita harus kompak, bisa kerja sama demi negara. Intinya itu, demi bangsa dan negara,” tandas Prabowo. Sama halnya dengan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menyebut pertemuan di Istana Merdeka lebih banyak bahas arah Indonesia ke depan dan juga bonus demografi yang tidak boleh dilewatkan. “Yang lebih banyak (dibahas) adalah bagaimana Indonesia ke depan. Bonus demografi yang kita punya kesempatan 13 tahun ke depan, ini kita nggak boleh terlewatkan,” tukas Mardiono. Mardiono menyatakan bahwa ada kemungkinan para ketua umum partai politik tersebut akan kembali mengadakan pertemuan namun masih belum dapat dipastikan kapan pertemuan tersebut akan dilaksanakan. (Rangga)