trending

Perubahan Iklim, Jumlah Spesies Serangga Dunia Turun Drastis

Penulis Nadira Sekar
Apr 28, 2022
Perubahan Iklim, Jumlah Spesies Serangga Dunia Turun Drastis
ThePhrase.id - Serangga memiliki peran yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup di bumi. Sayangnya, jumlah spesies serangga turun drastis sebagai dampak perubahan klim.

Serangga membantu dalam pengendalian hama serta  pengurai makhluk yang sudah mati untuk melepaskan nutrisi ke dalam tanah. Selain itu, banyak tanaman pangan utama, seperti buah-buahan dan rempah-rempah diserbuki oleh serangga terbang.

Foto: Ilustrasi Kupu-kupu (freepik.com Butterfly wings photo created by wirestock)


Namun demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa jumlah serangga di bumi mengalami penurunan secara drastis. Hilangnya serangga dapat membahayakan fungsi ekologis vital, mengancam mata kehidupan manusia dan ketahanan pangan dalam prosesnya.

Para peneliti dari Inggris mengatakan bahwa tekanan gabungan dari pemanasan global dan pertanian mendorong penurunan substansial serangga.

"Temuan kami menyoroti urgensi tindakan untuk melestarikan habitat alami, memperlambat perluasan pertanian intensitas tinggi, dan mengurangi emisi untuk mengurangi perubahan iklim," ujar Ketua Penelitian,  Charlie Outhwaite dari UCL.

Dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Nature, para peneliti mengumpulkan data tentang kisaran dan jumlah hampir 20.000 spesies serangga, termasuk lebah, semut, kupu-kupu, belalang dan capung, di 6.000 lokasi berbeda.

Di daerah dengan pertanian intensitas tinggi dan pemanasan substansial, jumlah serangga mengalami penurunan. Lokasi lahan pertanian hanya memiliki setengah jumlah serangga, dan sekitar 25% lebih sedikit spesies serangga.

Studi tersebut  juga menunjukkan bahwa lahan pertanian di daerah dengan tekanan iklim di mana sebagian besar habitat alami terdekat telah dihilangkan, rata-rata telah kehilangan 63% serangganya, dibandingkan dengan sedikitnya 7% untuk lahan pertanian di mana habitat alami terdekat telah sebagian besar dipertahankan.

Area yang disoroti oleh penelitian tersebut sebagai yang paling berisiko termasuk Indonesia dan Brasil, di mana banyak tanaman bergantung pada serangga untuk penyerbukan dan jasa ekosistem penting lainnya. Ini memiliki implikasi serius bagi petani lokal dan rantai makanan yang lebih luas di daerah yang rentan secara iklim dan ekonomi ini.
Apa yang harus dilakukan?

Penelitian tersebut juga menyoroti perubahan yang dapat membantu mengurangi penurunan serangga. Salah satunya adalah dengan menurunkan intensitas pertanian, dengan menggunakan lebih sedikit bahan kimia dan memiliki keragaman tanaman yang lebih besar.

"Pengelolaan area pertanian yang hati-hati, seperti melestarikan habitat alami di dekat lahan pertanian, dapat membantu memastikan bahwa serangga penting masih dapat berkembang," kata Tim Newbold, juga dari UCL.

Untuk serangga yang hidup di lahan pertanian, pembentukan habitat alami bertindak sebagai sumber makanan alternatif, tempat bersarang, dan tempat berlindung dari suhu tinggi dapat membantu penurunan jumlah serangga. Ini memberikan harapan bahwa meskipun planet ini terus menghangat, ada pilihan yang akan mengurangi beberapa dampak pada keanekaragaman hayati serangga. [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic