regionalTravel

Pesona Tukad Badung yang Jadi Ikon Wisata Kota Denpasar

Penulis Ashila Syifaa
May 28, 2024
Foto: denpasartourism.com
Foto: denpasartourism.com

ThePhrase.id - Ingat pesona Sungai Cheonggyecheon yang sempat viral beberapa tahun lalu? Sebenarnya di Indonesia lebih tepatnya di Kota Denpasar, Bali juga memiliki pesona sungai, yaitu Tukad Badung yang ditata sedemikian rupa hingga menjadi ikon wisata.

Tukad Badung merupakan salah satu sungai yang melintasi Badung dan Denpasar yang kemudian berkembang menjadi spot wisata yang digemari oleh masyarakat karena letaknya yang tak jauh dari jantung ibu kota Provinsi Bali. 

Sebelumnya, sungai ini termasuk salah satu sungai yang kumuh yang kemudian dirapikan dan direvitalisasi. Tak ada lagi tumpukan sampah dan bau tak sedap, bantaran Tukad yang membelah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung itu kini mempesona. 

Tukad sepanjang 420 meter tersebut kini terlihat semakin cantik bak Sungai Cheonggyecheon dengan kearifan lokal yang dinding pembatas sungai dan bantaran dihiasi ukiran-ukiran khas Bali. Tak hanya itu, beton pun dihiasi dengan ornamen yang meliuk-liuk dan lantai diberi paving dengan tambahan batu sikat.

Wajah baru ini, merupakan hasil revitalisasi yang telah dilakukan pada tahun 2017 hingga 2019. Pada sisi kanan dan kiri sungai disediakan tempat duduk berundak. Tak sekadar pemandangan sungai saja, Tukad ini juga dihiasi dengan air mancur dan lampu warna-warni yang semakin terlihat cantik terutama di malam hari.

Pemerintah Kota Denpasar merevitalisasi sungai ini dengan tujuan untuk memperbaiki citra dan mengubah anggapan bahwa sungai yang tadinya kumuh tidak dapat diperbaiki. 

Tak hanya untuk mempercantik, perbaikan tersebut juga memperlancar aliran sungai dan membersihkan sampah agar tidak terbawa arus hingga ke tengah kota, serta mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya.

Sebelum revitalisasi dilakukan, aliran Tukad Badung di sekitar kawasan Gajah Mada bagaikan tempat sampah raksasa dengan air yang sudah tercemar oleh limbah. 

Bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Unit Pelayanan Teknis Pengembangan Sumber Daya Genetika (PSDG) Universitas Udayana (Unud), para peneliti mulai kesulitan menemukan populasi ikan seluang (Rasbora sp.) atau nyalian di tepian sungai.

Untuk melestarikan keadaan sungai ini Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar menganggarkan dana sebesar Rp7,6 miliar untuk memperbaiki bantaran Tukad Badung sepanjang 420 meter dari 22 kilometer.

Sebelum menjadi ikon wisata, dahulu kala pada zaman penjajahan Belanda, konon katanya Tukad Badung menjadi lintasan pasukan Belanda yang bergerak menuju Puri Pemecutan dari Denpasar pada peristiwa Puputan Badung 20 September 1906. [Syifaa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic