trending

Pipa Gas Nord Stream Bocor, Apa Dampaknya Bagi Dunia?

Penulis Nadira Sekar
Oct 05, 2022
Pipa Gas Nord Stream Bocor, Apa Dampaknya Bagi Dunia?
ThePhrase.id - Sejak 26 September 2022, telah terjadi kebocoran di jalur pipa gas Nord Stream yang  membawa gas dari Rusia ke Jerman di Laut Baltik dekat pulau Bornholm, Denmark. Menurut Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) jalur pipa ini dikatakan sebagai penghasil emisi tunggal metana terbesar.

Foto: Ilustrasi Laut dan Pabrik dengan Asap (freepik.com photo by wirestock)


Pipa Nord Stream sendiri telah ditutup sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Meski demikian, pipa tersebut masih penuh dengan gas, yang diperkirakan mengandung sekitar 90% metana.

Para peneliti di GHGSat, yang menggunakan satelit untuk memantau emisi metana, memperkirakan tingkat kebocoran dari salah satu dari empat titik pecah adalah 22.920kg (sekitar 50.000 lbs) per jam. Itu setara dengan membakar sekitar 286.000 kg batu bara setiap jam.

Jumlah total metana yang bocor dari sistem perpipaan tersebut juga diperkirakan lebih tinggi daripada kebocoran besar yang terjadi pada bulan Desember 2021 dari ladang minyak dan gas lepas pantai di perairan Meksiko di Teluk Meksiko, yang menumpahkan sekitar 100 ton metana per jam.

“Jika angka-angka ini akhirnya dikonfirmasi, itu akan menjadi salah satu kebocoran gas alam terbesar dalam sejarah di satu lokasi,” kata Zeke Hausfather, ilmuwan iklim di Berkeley Earth, organisasi nirlaba analisis data di California. Namun dia menambahkan bahwa ini tidak secara mendasar mengubah besarnya emisi global.

Sementara tumpahan minyak dapat segera mempengaruhi dan pada akhirnya membunuh hewan laut, pihak berwenang mengatakan kebocoran pipa gas tidak memberikan dampak signifikan pada tanaman dan kehidupan hewan di sekitarnya.

Kementerian Lingkungan Jerman mengatakan kebocoran itu tidak akan menimbulkan ancaman signifikan bagi kehidupan laut. Di sisi lain Greenpeace menyuarakan keprihatinan bahwa ikan mungkin terperangkap dalam gumpalan gas, yang dapat mengganggu pernapasan mereka.
Sudah Berhenti

Melansir New York Times, kebocoran pipa Nord Stream dilaporkan telah berhenti pada Minggu (2/10). Nord Stream AG, perusahaan yang mengelola pipa, mengatakan dalam laman Twitter resminya bahwa "tekanan stabil sekarang tampaknya telah dicapai pada dua jalur pipa Nord Stream 1," yang berarti bahwa gas tidak lagi mengalir keluar dari pipa tersebut.

Meskipun penyebab resmi belum diidentifikasi, para pemimpin politik di Eropa dan Amerika Serikat menyatakan bahwa insiden itu adalah tindakan sabotase. Banyak spekulasi tentang tanggung jawab telah difokuskan pada Rusia karena Gazprom, perusahaan energi yang dikendalikan negara adalah pemilik utama pipa.

Seorang juru bicara Presiden Vladimir V. Putin dari Rusia, Dmitri S. Peskov, menolak tuduhan sabotase Rusia dan menuding bahwa Amerika Serikat berada di balik serangan itu. [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic