politics

PKS Temui Presiden Prabowo, Bahas OKI hingga Kemerdekaan Palestina

Penulis Rangga Bijak Aditya
Jul 30, 2025
Pertemuan pimpinan PKS dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/07/25). (Foto: Instagram/pk_sejahtera)
Pertemuan pimpinan PKS dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/07/25). (Foto: Instagram/pk_sejahtera)

ThePhrase.id - Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kunjungi Presiden RI, Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (29/7). Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua setengah jam tersebut, pimpinan PKS dan Presiden Prabowo membahas peningkatan peran Indonesia dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

Presiden PKS, Al Muzammil Yusuf menyampaikan pentingnya posisi Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia untuk lebih berperan aktif di OKI.

“Kami bicara tentang Indonesia sebagai (negara) muslim terbesar dunia, kasus Palestina yang belum berakhir sampai saat ini dan peran kita di OKI yang akan kita tingkatkan,” ujar Al Muzammil dalam keterangan persnya.

Al Muzammil menekankan bahwa Indonesia seharusnya berada di posisi kepemimpinan dalam OKI, baik sebagai ketua maupun sekretaris jenderal, mengingat Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, serta karakteristik yang dikenal dengan Islam moderat.

Berdasarkan hal tersebut, ia menilai Indonesia dapat berperan sebagai aktor penting yang dapat diterima banyak pihak dalam konteks hubungan dunia Islam.

Kualitas Demokrasi Perlu Diperbaiki

Selain membahas isu luar negeri, pertemuan keduanya juga menyinggung sejumlah persoalan domestik, termasuk tantangan demokrasi Indonesia. Al Muzammil menyoroti pentingnya memperbaiki kualitas demokrasi agar tidak berbiaya mahal dan dapat melahirkan pemimpin yang sesuai dengan harapan rakyat.

“Juga ikhtiar kita bagaimana meminimkan, mengurangi korupsi ‘money politics’ yang ada dan korupsi secara umumnya di negara kita,” tukas Al Muzammil.

Keduanya turut menyoroti amanat konstitusi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, yang mengatur bahwa kekayaan alam harus dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Menurutnya, pasal tersebut menjadi dasar pijakan sistem perekonomian Indonesia agar sumber daya alam dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir sejumlah petinggi PKS seperti Ketua Majelis Syuro Sohibul Iman dan Sekretaris Jenderal Muhammad Kholid. Hadir pula Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic