ThePhrase.id – Beberapa media sosial seperti Facebook, Twitter dan Youtube memblokir media milik Rusia serta media yang didukung oleh Rusia, terutama dalam hal mendapatkan pendapatan dari iklan. Hal ini dilakukan sambil menunggu keputusan sanksi dari Amerika Serikat karena invasi Rusia ke Ukraina.
Kepala Kebijakan Keamanan di Meta, perusahaan induk yang memiliki Facebook dan Instagram, Nathaniel Gleicher mengatakan bahwa sosial media milik Meta akan memblokir iklan media Rusia di seluruh dunia.
Melalui laman Twitternya, Gleicher menulis bahwa perubahan kebijakan keamanan media sosial akan dilakukan sepanjang invasi dan kekerasan yang dilakukan Rusia pada Ukraina. Selain memblokir, Facebook dan Instagram akan memonitoring sosial media milik Rusia dan situasi di Ukraina untuk melindungi pengguna sosial media.
https://twitter.com/ngleicher/status/1497417241947607043?s=20&t=TYmPkPcL-LH3PrZUO0t2VQ
Tak hanya itu, Facebook juga menambahkan fitur one-click tool untuk pengguna Ukraina agar dapat mengunci profil mereka agar hanya dapat dilihat oleh teman dalam media tersebut.
"Selain meluncurkan Profil Terkunci di Ukraina, kami juga sementara menghapus kemampuan untuk melihat dan mencari daftar 'Teman' untuk akun Facebook di Ukraina untuk membantu melindungi orang-orang agar tidak menjadi sasaran," tulis Gleicher di Twitter.
Selain, media sosial milik Meta, Twitter juga memberi batasan kepada sosial media Rusia dengan memberhentikan pengiklanan media di Ukraina dan Rusia. Hal ini dilakukan untuk memastikan informasi keselamatan publik dapat terus dilihat tanpa adanya distraksi dari iklan.
https://twitter.com/TwitterSafety/status/1497353965419257860?s=20&t=Czyz_bEnxOVFW_EdN1FTWg
Dilansir dari NBC News, kebijakan keamana ini didorong beberapa pakar yang mengatakan bahwa pemimpin Rusia dan media milik Rusia telah menyebarkan informasi palsu selama invasinya ke Ukraina.
Twitter Safety juga mengeluarkan beberapa upaya untuk mengindetifikasi dan memberhentikan upaya dalam menyebarkan informasi palsu yang salah. Salah satunya adalah fitur pencarian dan beranda timeline twitter yang menunjukkan sumber keamanan dan digital dalam Bahasa Inggris, Ukraina dan Rusia.
Keamanan yang dilakukan agar sosial media tersebut tetap dapat menjadi sumber yang dipercaya dalam hal informasi publik terutama untuk pengguna Ukraina dan mengurangi penyebaran konten yang mengandung kekerasan. [Syifaa]