
ThePhrase.id - PT PLN (Persero) menyampaikan permohonan maaf karena pasokan listrik di Aceh pascabencana banjir dan longsor belum pulih sepenuhnya. Pada Minggu (7/12), PLN sempat melaporkan bahwa pemulihan pasokan listrik telah mencapai 93%. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa tingkat pemulihan tersebut belum sesuai dengan laporan.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melaporkan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Presiden Prabowo Subianto bahwa pasokan listrik di Aceh ditargetkan dapat menyala hingga 93% pada Minggu (7/12) malam. Namun, kondisi di lapangan menghambat proses pemulihan. Menurut Darmawan, kerusakan sistem kelistrikan di Aceh masih sangat masif.
Dalam laporannya, Darmawan menjelaskan bahwa bencana menyebabkan kerusakan besar pada sistem kelistrikan di Aceh, terutama pada jaringan transmisi.
PLN juga telah berupaya mengalirkan listrik dari Arun ke Banda Aceh, tetapi masih terkendala sehingga penyaluran listrik terpaksa dihentikan sementara. Gangguan tersebut terjadi karena sambungan transmisi masih bermasalah, meski secara fisik jaringan telah pulih.
Atas kondisi tersebut, PLN menyampaikan permohonan maaf karena telah memberikan informasi yang belum sepenuhnya sesuai dengan situasi di lapangan. Seharusnya, informasi tersebut disampaikan setelah pemulihan saluran listrik dari Arun ke Banda Aceh benar-benar tuntas.
Selain itu, Darmawan menambahkan bahwa proses penyaluran listrik jauh lebih berat dari perkiraan. Masih terdapat beberapa daerah yang terisolasi, seperti Bener Meriah, Aceh Tamiang, Gayo Lues, dan Takengon.
Melalui penjelasan ini, Darmawan meluruskan informasi terkait pemulihan 93% sistem kelistrikan Aceh. Pasalnya, Banda Aceh masih mengalami pemadaman bergilir akibat kekurangan pasokan listrik sebesar 40 megawatt (MW).
Tak hanya itu, hasil asesmen teknis menunjukan bahwa perbaikan membutuhkan waktu maskimal sepuluh hari agar sinkornisasi sistem Aceh dapat berjalan aman dan tuntas.
Sehingga untuk mengurangi dampak pemadaman selama masa pemulihan, PLN terus menambah pasokan genset untuk kebutuhan darurat di fasilitas-fasilitas layanan publik, seperti rumah sakit, pusat pemerintahan, posko posko pengungsian dan infrastruktur telekomunikasi.
Di sisi lain, PLN juga terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, pemerintah daerah, TNI, Polri, BNPB, serta PUPR untuk membuka akses wilayah yang masih terisolasi, mempercepat perbaikan infrastruktur, serta mengantisipasi potensi longsor susulan melalui penyisiran menyeluruh di seluruh jalur terdampak. [Syifaa]