ThePhrase.id - Tiga kasus lumpuh layu akut atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) yang disebabkan oleh virus polio tipe dua telah terdeteksi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kasus-kasus ini teridentifikasi dalam rentang waktu akhir Desember 2023 hingga 4 Januari 2024.
Kasus pertama melibatkan seorang anak perempuan berusia 6 tahun di Jawa Tengah. Meskipun telah divaksinasi polio OPV dua kali, vaksinasi yang diterimanya tidak lengkap. Pada 21 November 2023, anak tersebut mengalami lumpuh layu akut dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya virus polio tipe 2.
Kasus kedua dialami oleh seorang anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan di Jawa Timur. Pasien mengalami kelumpuhan pada 22 November 2023 meskipun menerima imunisasi lengkap. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya malnutrisi dan keberadaan virus polio tipe 2.
Kasus ketiga melibatkan seorang anak laki-laki berusia 3 tahun 1 bulan di Jawa Timur. Meskipun sudah divaksinasi polio OPV sebanyak 4 kali dan IPV 1 kali, pemeriksaan menunjukkan keberadaan virus polio tipe 2 setelah ia mengalami kelumpuhan pada 6 Desember 2023.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan peningkatan kasus polio disebabkan oleh gangguan pada program vaksinasi wajib selama pandemi COVID-19. Kementerian Kesehatan pun akan melakukan upaya pencegahan dengan melakukan peningkatan vaksinasi polio di daerah-daerah terkait.
“Polio ini kita lihat beberapa disebabkan karena vaksinasinya pada masa COVID itu kurang (optimal) jadi sekarang terlihat dampaknya,” ujar Menkes Budi, Jumat (5/1/24).
Poliomyelitis (polio) adalah sebuah penyakit virus sangat menular yang biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui mulut, baik melalui air atau makanan yang telah terkontaminasi oleh feses orang yang terinfeksi. Virus ini berkembang biak di usus dan diekskresikan melalui feses orang yang terinfeksi, sehingga dapat menularkan virus kepada orang lain dan menyerang sistem saraf, menyebabkan kelumpuhan.
Orang-orang dengan risiko tinggi terkena polio meliputi mereka yang tinggal di daerah terpencil tanpa akses air bersih (terutama untuk MCK), ibu hamil dengan HIV positif, serta anak-anak yang tidak divaksinasi.
Melansir halodoc.com, gejala polio dapat bervariasi pada setiap individu yang terinfeksi. Bahkan, sekitar 95 hingga 99 persen dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala. Gejala-gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
Polio dapat kambuh meskipun seseorang telah sembuh. Ini dapat terjadi 15 hingga 40 tahun setelah infeksi pertama. Gejala yang umum meliputi:
Hingga saat ini, tidak ada pengobatan langsung untuk polio, namun imunisasi merupakan cara utama pencegahannya. Vaksinasi polio sendiri sudah ditemukan sejak tahun 1957 dan menjadi salah satu upaya pencegahan yang paling efektif. Vaksinasi dilakukan sebanyak 3 kali dengan tambahan booster 1 kali. Pemberian vaksin dimulai pada usia 2 bulan, dilanjutkan pada usia 4 bulan, 6-18 bulan, dan booster diberikan antara usia 4-6 tahun.
[nadira]