ThePhrase.id – Seorang peneliti senior dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Kementerian Lingkungan Hidup, Prof. Budi Leksono menemukan tanaman nyamplung (tamanu oil) sebagai sumber energi alternatif.
Budi mengatakan bahwa tanaman yang memiliki nama latin Calophyllum inophyllum ini kerap ditemukan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Tanaman ini mempunyai tingkat produktivitas yang lebih tinggi dari tanaman jarak, sehingga berpotensi besar untuk dijadikan sebagai sumber energi alternatif.
Prof. Budi Leksono (Foto: Antara)
Penemuan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan Budi bersama timnya di Laboratorium Fitokimia Biologi mengenai kandungan dan khasiat sampel nyamplung dari 7 pulau di Indonesia.
Penelitian menemukan bahwa minyak nyamplung yang mengandung minyak atsiri (kumarin) ini mempunyai potensi besar untuk menjadi bahan bakar pengganti solar.
Hasil yang sama ditemukan dalam penelitian yang dilakukan C. Andriyani Prasetyawati, peneliti dari Balai Besar Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar yang menemukan potensi nyamplung sebagai energi alternatif. Ia telah melakukan penelitian selama 2 tahun di Kepulauan Selayar.
Tanaman nyamplung (Foto: Smartcityindo.com)
“Potensi nyamplung di Selayar sangat besar, hanya saja kurang dikembangkan masyarakat karena kemungkinan kendala pemasaran," ungkapnya.
Diketahui produksi biji nyamplung di Indonesia sendiri juga diperkirakan bisa mencapai hingga 20 ton per tahun. Saat ini daerah yang mempunyai biji nyamplung dengan rendemen minyak paling tinggi di Indonesia terdapat di Dompu, Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Kepulauan Selayar. [hc]