ThePhase.id – Pemerintah memutuskan untuk kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali hingga 13 September 2021 mendatang. Hal tersebut disampaikan secara virtual oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartanto serta Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono pada Senin (6/9) malam.
Situasi Covid-19 dan capaian vaksinasi di Indonesia per 6 September 2021. Foto: covid-19.go.id
Dalam kesempatan tersebut, Menko Luhut menyampaikan jika sebelumnya terdapat 25 kota dan kabupaten dengan status level 4, kini jumlah tersebut menurun menjadi 11 wilayah kabupaten atau kota di Jawa Bali. Sementara itu, terdapat 23 kabupaten dan kota di luar Jawa-Bali yang masih dalam status PPKM Level 4.
“Momentum ini patut kita syukuri. Walaupun begitu, ini bukan euforia yang harus dirayakan,” ujar Menko Luhut.
Beberapa penyesuaian juga dilakukan dalam periode perpanjangan PPKM kali ini. Di antaranya, pelonggaran waktu makan di restoran selama 60 menit dengan kapasitas maksimal 50%, melakukan uji coba pembukaan lokasi wisata di 20 kota dan kabupaten dengan status level 3, serta uji coba protokol kesehatan dan Aplikasi PeduliLindungi untuk mal dan pusat perbelanjaan di wilayah Bali secara terbatas.
Menko Luhut melanjutkan, pemerintah juga terus berupaya melakukan strategi untuk pengendalian sebaran Covid-19 dengan metode 3T yakni Testing, Tracing, dan Treatment, dibantu dengan percepatan vaksinasi dan penerapan prokes. Sehingga, diharapkan tidak terjadi lagi peningkatan kasus aktif maupun kematian untuk gelombang-gelombang lainnya.
“Kita sudah melewati masa puncak jumlah kasus terkonfirmasi, jumlah perawatan di rumah sakit, dan jumlah kematian jadi jangan sampai ada gelombang ketiga,” ujarnya.
Menko Airlangga menyebutkan bahwa pemerataan vaksinasi penduduk Indonesia telah mencapai 106 juta penduduk. Beberapa waktu ke depan, prioritas vaksinasi juga dilaksanakan untuk 5 wilayah kabupaten dan kota yang menjadi lokasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021.
Pengoptimalan prokes dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi juga terus dilaksanakan di ruang publik yakni untuk 6 sektor esensial di antaranya perdagangam, tranportasi, pariwisata, kantor dan pabrik, keagamaan, serta pendidikan. Rencananya, penggunaan aplikasi ini juga direalisasikan utnuk area pasar tradisional dan warung.
Selain telah diterapkan di area Jawa-Bali, penggunaan aplikasi PeduliLindungi di ruang publik juga mulai dilakukan di sejumlah wilayah kabupaten dan kota di luar pulau Jawa-Bali yakni Aceh, Jambi, Kupang, Palangkaraya, dan Batam yang 50% penduduknya telah menerima vaksin dosis pertama.
Pemerintah akan terus mengambil langkah-langkah perbaikan agar kelancaran penggunaan Peduli Lindungi ini semakin baik dibantu oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Presiden Jokowi menyampaikan keterangan virtual. Foto: BPMI Setpres
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam Evaluasi PPKM yang dilakukan secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta terus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan euphoria yang berlebihan dalam rangka melandainya kasus Covid-19. Ia juga menyampaikan bahwa dalam tiga hari kebelakang, kasus harian dan angka keterisian tempat tidur secara nasional juga menurun hingga 20%.
“Masyarakat harus sadar bahwa Covid-19 selalu mengintip. Varian delta selalu mengintip kita. Begitu lengah, bisa naik lagi,” tandas Presiden. [re]