ThePhrase.id - Presiden Prabowo Subianto mengaku tidak dendam kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memberikan nilai 11 dari 100 saat debat kandidat calon presiden pada Pilpres 2024 lalu.
Pemberian nilai 11 dari 100 itu sebagai jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan oleh calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo perihal kinerja Prabowo selama menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Prabowo, Anies justru telah membantu dirinya memenangkan Pilpres lantaran banyak emak-emak yang kasihan kepadanya setelah diberi nilai rendah oleh Anies.
"Aku tuh terus terang saja loh, saya tuh gak dendam sama Anies, enggak. Kalau yang dikasih nilai 11 itu gak apa-apa, eh bener lho sebenernya dia yang bantu aku menang, karena emak-emak kasihan gitu lho," kata Prabowo saat berpidato dalam acara penutupan Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (29/9).
Bagi Prabowo, debat kandidat pada Pilpres memang harus panas agar lebih menarik, sebab jika dilakukan secara datar kurang membuat susana debat hidup.
Namun, dia menegaskan agar semua pihak bersikap dewasa dalam iklim demokrasi. Semua harus bersatu setelah perhelatan Pilpres selesai dilakukan.
"Kita harus demokrasi yang dewasa, siapa pun presiden, siapa pun wakil presiden, oke, yang penting siapa pun kita bersatu, kita kerja untuk bangsa dan negara," ucapnya.
Prabowo kemudian mencontohkan bahwa dirinya tidak pilih kasih dalam membuat kebijakan bagi daerah yang memilih dan yang tidak memilih dia.
"Cek Sumatera Barat, pupuk lancar gak di situ. Aku kalah juga di Aceh, coba cek, pupuk lancar gak. Coba cek bupati-bupati PKS. Kita harus dewasa, kita harus jadi bangsa yang dewasa. Kita ingin menang, tetapi kita harus siap kalah. Kalau mau belajar kalah, belajar dari Prabowo Subianto. Lima kali pemilihan, empat kali kalah. PKS ikut-ikut lagi," kelekarnya.
Menurut Presiden, ketika pilpres berakhir maka urusan kontestasi politik tidak perlu dibicarakan kembali. "Yang lewat, lewat, kita bersatu sekarang untuk bangsa dan negara," kata Presiden.
Di lokasi acara Munas VI PKS, Presiden Prabowo turut didampingi sejumlah menterinya, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Kemudian, ada pula Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat. (M. Hafid)