politics

Prabowo Ungkap Ada Pihak yang Melawan Soal Penghematan Anggaran: Merasa Jadi Raja Kecil!

Penulis Rangga Bijak Aditya
Feb 11, 2025
Presiden RI, Prabowo Subianto ketika menyampaikan sambutannya dalam Kongres XVIII Muslimat NU bertajuk “Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian dan Meneduhkan Peradaban” tahun 2025 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/25). (Foto: Tangkapan layar Youtube/Sekretariat Presiden)
Presiden RI, Prabowo Subianto ketika menyampaikan sambutannya dalam Kongres XVIII Muslimat NU bertajuk “Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian dan Meneduhkan Peradaban” tahun 2025 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/25). (Foto: Tangkapan layar Youtube/Sekretariat Presiden)

ThePhrase.id - Presiden RI, Prabowo Subianto blak-blakan mengungkapkan ada pihak yang melawan kebijakannya untuk melakukan penghematan atau pemangkasan anggaran terhadap kementerian dan lembaga.

“Ada yang melawan saya, ada, dalam birokrasi. Dalam birokrasi, merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada,” ucap Prabowo saat memberikan sambutannya dalam acara Kongres XVIII Muslimat NU 2025 di Surabaya, Jawa Timur pada Senin (10/2).

Meskipun demikian, Prabowo tetap menegaskan tekadnya untuk tidak membiarkan kekayaan rakyat diambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ia menyatakan bahwa dirinya merasa mendapat kekuatan setiap turun dan melihat rakyat, yang saat ini sudah lebih pintar dan tak bisa dibohongi lagi.

“Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, yang mubadzir, yang alasan untuk nyolong (mencuri), saya ingin dihentikan, dibersihkan,” imbuhnya.

Anggaran yang dipangkas tersebut dijelaskan Presiden akan digunakan untuk rakyat, memberi makan untuk anak-anak, serta memperbaiki total 330.000 sekolah yang ada di Indonesia.

“Saya beberapa hari ini lihat sekolah-sekolah, anggaran untuk perbaikan sekolah hanya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah. Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?” tukasnya.

Kurangi Perjalanan ke Luar Negeri

Demi penghematan anggaran tersebut, Prabowo mengimbau seluruh kementerian dan lembaga yang bekerja di bawah pemerintahannya untuk mengurangi perjalanan dinas ke luar negeri.

“Bandel! Dablek! Nggak usah ke luar negeri, lima tahun nggak usah ke luar negeri kalau perlu,” tegas Prabowo.

Ia kemudian menyebut siapa saja yang boleh melakukan perjalanan ke luar negeri, yakni pihak-pihak yang memiliki kepentingan seperti belajar, atau mendapatkan tugas negara.

“Yang perlu ke luar negeri yang tugas, tugas ke luar negeri, tugas belajar, boleh. Tugas atas nama negara, boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri,” tandasnya. (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic