ThePhrase.id - Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sampaikan usul kepada jajaran ketua umum partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus menjadi koalisi permanen untuk mendukung pemerintahan hingga tahun 2029.
Hal tersebut diungkapkan oleh sejumlah ketua umum partai politik usai menghadiri acara silaturahmi KIM Plus di kediaman pribadi Prabowo, di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (14/2) lalu.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menyebut usul tersebut merupakan strategi yang baik untuk memperkokoh kinerja pemerintah untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia emas.
“Yang kemarin bisa digagas oleh Presiden Prabowo untuk koalisi permanen, di mana jumlah kursinya 80 persen lebih. Saya pikir ini salah satu strategi yang bagus untuk memperkokoh dalam rangka menuju Indonesia emas,” ucap Bahlil pada Sabtu (15/2).
Bahlil menyatakan partainya akan mendukung pemerintahan Prabowo sampai akhir masa jabatannya, bahkan apabila Prabowo kembali maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 mendatang.
“Kado spesialnya kita dukung sampai akhir. Sampai 2029, bila perlu lanjut (jadi presiden) lagi,” imbuhnya.
Sejalan dengan itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar menilai koalisi permanen disiapkan agar partai-partai politik anggota KIM Plus tetap kokoh menjadi bagian utuh dari kepemimpinan Prabowo, untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Tujuannya cuma satu, kalau semua terlibat, kalau semua menjadi bagian utuh dari pembangunan, maka kita bisa melayani rakyat dengan efektif. Kita ingin menjadi bagian dari percepatan kemakmuran kesejahteraan rakyat,” jelas Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin.
“PKB menjadi bagian dari kebersamaan, di dalam koalisi yang kuat dan kokoh agar semuanya bisa cepat terwujud,” lanjutnya.
Diketahui, partai-partai politik yang ditawarkan menjadi koalisi permanen merupakan partai politik yang mendukung pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sejak Pilpres 2024 lalu, serta partai politik yang awalnya berseberangan saat pilpres namun memutuskan untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Adapun partai-partai tersebut yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, PRIMA, Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (Rangga)