Pramuka Dihapus dari Ekstrakulikuler Wajib, Kwarcab Jember: Saya Senang

ThePhrase.id - Ekstrakulikuler Pramuka yang dulu bersifat wajib kini hilang dalam Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum di jenjang PAUD, SD, hingga pendidikan Menengah yang baru saja diresmikan oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.

Permendikbud ini terbit atas dasar pengembangan implementasi Kurikulum Merdeka (Kurmer) yang diklaim sukses oleh Nadiem Makarim. Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2022, Kurikulum Merdeka telah diadopsi oleh lebih dari 300 ribu satuan pendidikan. 

Bukan dihapus, ekstrakurikuler Pramuka yang dahulu wajib diikuti oleh seluruh pelajar kini menjadi ekstrakulikuler yang bersifat sukarela. Hal ini dijelaskan pada Permendikbudristek pasal 24, yaitu: “Keikutsertaan Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler bersifat sukarela”

Meski telah dihapuskan status wajibnya, Pramuka tetap wajib disediakan oleh tiap satuan pendidikan hingga jenjang sekolah menengah. Dilansir detik, Permendikbud tidak memiliki gagasan untuk meniadakan Pramuka, namun menguatkan aturan perundangan dalam menempatkan pentingnya ekskul di satuan pendidikan.

Dihapusnya Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib ini menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Menariknya, melalui RRI, Akhmad Nawawi, Wakil Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Jember, Bidang Pengabdian masyarakat, Hubungan Masyarakat dan Lingkungan Hidup yang biasa disapa Kak Awi memberikan tanggapan.

"Benar terkait Permendikbud No 12 tahun 2024. Saya senang mendapat kabar ini. Kenapa? Karena justru terbitnya ini akan mengembalikan marwah Pramuka ke aslinya. Kebetulan saya salah satu narasumber untuk Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan (EWPK) Permendikbud no 63 tahun 2014 tentang ekstrakurikuler wajib pendidikan Kepramukaan. Dalam EWPK tidak wajib berseragam pramuka, karena EWPK bukan menjadi anggota Pramuka. Jadi setelah ini marwah Pramuka akan kembali ke aslinya." pungkas Kak Awi. [fa]