Thephrase.id - Presiden FIFA, Gianni Infantino menyerukan agar dunia sepak bola memiliki pikiran terbuka terkait waktu penyelenggaraan Piala Dunia di masa depan.
Selama ini, turnamen terbesar sepak bola dunia itu tradisionalnya digelar pada musim panas di belahan bumi utara, meski pada edisi 2022 di Qatar, jadwal berpindah ke bulan Desember untuk menghindari cuaca ekstrem.
"Kita memiliki musim panas dan musim dingin, dan di dunia ini jika ingin bermain pada waktu yang sama di semua tempat, kita bisa melakukannya pada bulan Maret atau Oktober," kata Infantino.
"Pada Desember tidak mungkin bermain di satu wilayah dunia, dan pada Juli juga tidak memungkinkan bermain di wilayah lain," sambung Infantino.
"Kita perlu mempertimbangkan semua elemen ini dan melihat bagaimana kita bisa membuatnya lebih baik untuk semua pihak," lanjutnya.
"Mungkin ada cara untuk mengoptimalkan kalender. Kami sedang berdiskusi. Kita harus memiliki pikiran terbuka," tambah sosok asal Swiss itu.
Kalender pertandingan internasional telah ditetapkan hingga tahun 2030, dengan Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko menjadi tuan rumah Piala Dunia berikutnya pada bulan Juni hingga Juli.
Pada 2030, Piala Dunia akan dihelat di Maroko, Portugal, dan Spanyol, sementara Argentina, Paraguay, dan Uruguay akan menggelar laga peringatan 100 tahun sejak turnamen pertama digelar dan dimenangkan oleh Uruguay.
Selain soal jadwal Piala Dunia, Infantino juga menegaskan ambisi FIFA untuk terus mengembangkan Piala Dunia Antarklub.
Amerika Serikat menjadi tuan rumah turnamen versi 32 tim yang digelar pada musim panas di tengah gelombang panas ekstrem, dengan suhu di New York mencapai rekor 39 derajat Celsius pada Juni lalu.
Kondisi tersebut memunculkan kritik dari para pesepak bola dan serikat pemain, yang menyoroti kesejahteraan pemain serta padatnya kalender kompetisi global.
Infantino juga memperingatkan bahwa sepak bola tengah mengambil risiko besar dengan menggelar pertandingan liga domestik di luar negeri.
Pada Februari 2025, AC Milan dijadwalkan menghadapi Como dalam laga Serie A di Perth, Australia, sementara Villarreal akan bertemu Barcelona di Miami pada Desember 2025.
Badan sepak bola Eropa (UEFA) telah memberikan izin pertandingan tersebut pekan ini, meski menegaskan tetap menolak langkah itu karena tidak memiliki dasar hukum untuk melarangnya.
"Kita memiliki struktur pertandingan di level nasional, kontinental, dan global," ujar Infantino.
"Struktur ini yang membuat sepak bola menjadi olahraga nomor satu di dunia. Jika kita ingin menghancurkan struktur itu, kita mengambil risiko besar, dan jika ingin mengaturnya, kita harus memikirkannya dengan matang," bebernya.
"Sekarang saya melihat UEFA telah menyetujui, dan itu juga harus disetujui oleh Concacaf, saya tidak tahu apakah AFC dan Football Australia sudah memberikan persetujuan untuk pertandingan di Australia," tegasnya.
"Kita perlu refleksi yang lebih global. Apakah kita ingin semua orang bermain di mana saja sesuka hati, atau kita ingin sistem yang teratur dan memperhatikan kepentingan semua pihak?" ungkap Infantino.