ThePhrase.id - Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai penyebab banjir Sintang, Kalimantan Barat yang telah menggenang sejak minggu ketiga Oktober 2021. Data terakhir BNPB menunjukkan bahwa tinggi air masih di sekitar 100-300 cm.
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai meresmikan jalan tol Serang-Panimbang seksi I ruas Serang-Rangkasbitung (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Sesaat setelah meresmikan jalan tol Serang-Panimbang seksi I ruas Serang-Rangkasbitung, Presiden mengungkapkan bahwa kerusakan pada daerah tangkapan hujan atau catchment area menjadi faktor utama yang menyebabkan Sungai Kapuas meluap sehingga terjadi banjir.
“Iya itu kan memang karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun dan itu harus kita hentikan karena memang masalah utamanya ada di situ sehingga Kapuas itu meluber karena daerah tangkapan hujannya rusak, itu yang lagi ingin kita perbaiki,” ujar Presiden Joko Widodo.
Presiden pun berjanji akan memperbaiki daerah tangkapan hujan tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan membangun persemaian atau nursery bersamaan dengan penghijauan baik di daerah hulu maupun di daerah tangkapan hujan itu sendiri.
Faktor Lain yang Sebabkan Banjir
Foto: Jembatan Darurat Sintang-Putussibau (ANTARA FOTO/Jane Elisabeth Wuysang/JHW/wsj)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyebutkan beberapa faktor lain yang menjadi penyebab banjir Sintang. Salah satunya adalah curah hujan yang tinggi sejak ahir Oktober hingga awal November 2021.
Secara kumulatif, curah hujan menghasilkan debit banjir sebesar 15.877,12 meter kubik per detik. Ini telah melebihi kapasitas tampung sungai sebesar 12.279,80 meter per kubik.
Lebih Dari 124 Ribu Orang Terdampak Banjir Sintang
Foto: Warga yang Terdampak Banjir Sintang (ANTARA FOTO/Abraham Mudito/app/aww)
Plt. Sekretaris BPBD SIntang, Sugiyanto menjelaskan bahwa kondisi banjir di Sintang mulai surut hingga 50 cm di sejumlah titik sejak Senin (16/11). Namun beberapa titik masih terendam air dengan ketinggian berkisar 1-3 meter.
Dilansir dari detik.com, lebih dari 124 ribu orang telah terdampak oleh banjir Sintang Kalimantan Barat yang telah berlangsung selama 1 bulan ini. Warga yang mengungsi berjumlah 7.545 keluarga atau 25.884 jiwa.
Warga yang mengungsi tersebar di 32 pos pengungsian yang tersebar di 12 kecamatan, khususnya titik-titik yang aman dari genangan air. Hingga 17 November 2021, BPBD Sintang telah mencatat empat orang meninggal dunia akibat dari banjir. [nadira]