ThePhrase.id – Berbagai produk suku cadang kendaraan Indonesia laris dalam pameran dagang West Africa Auto Show (WAAS). Pameran ini diadakan oleh Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) pada 17—19 Mei 2022 di Landmark Centre Lagos, Nigeria.
Dalam pameran berskala internasional ini, ITPC Lagos menampilkan berbagai produk, yaitu:
PT Selamat Sempurna (produk Sakura Filter untuk kendaraan, mesin industri, dan peralatan rumah tangga)
PT Elang Perdana (produk Accelera untuk ban kendaraan)
PT Astra Otopart (produk suku cadang kendaraan)
PT Tarakusuma Indah (produk BMC dan KYT untuk helm motor).
Dalam pameran ini, beberapa perusahaan ini berhasil mendapatkan permintaan yang diterima selama pameran diadakan. Terdapat 120 permintaan ban Accelera, 100 permintaan untuk Sakura Filter, 50 permintaan untuk Astra Otoparts, dan 17 permintaan untuk Helm Tarakusuma.
ITPC Lagos mempromosikan produk suku cadang kendaraan Indonesia (Foto: dok/Kemendag)
”Berdasarkan masukan pengunjung, baterai Astra Otoparts menarik karena kualitas dan garansi 18 bulannya, Sakura Filter dengan ragam filternya, serta ban Accelera dengan daya tahannya dan cocok dengan kondisi jalan di Nigeria,” ungkap Kepala ITPC Lagos, Hendro Jonathan.
Potensi transaksi yang berhasil diraih dalam transaksi ini yaitu sebesar USD 583,4 ribu. Dengan rincian USD 500,4 ribu untuk baterai Astra Otoparts, USD 42,2 ribu untuk transaksi produk Sakura filter dan ban Accelera, serta USD 40,8 ribu untuk helm KYT dan BMC.
Peluang Besar Pasar Helm di Nigeria
Selama pameran berlangsung, produk helm PT Tarakusuma mencuri perhatian perusahaan dan komunitas pengendara motor Nigeria. Produk helm ini menarik perhatian karena digunakan pemenang MotoGP Argentina 2022 dan memiliki warna yang menarik.
Helm milik PT Tarakusuma ini juga memiliki banyak varian yang tersedia serta telah berstandar SNI yang menjadi daya tarik tersendiri bagi calon distributor.
”Di Nigeria, penggunaan sepeda motor sebagai moda transportasi akan semakin meningkat dikarenakan meningkatnya harga bahan bakar, buruknya transportasi publik, dan kemacetan di kota kota besar. Ini akan menjadi peluang dan mendorong penjualan helm sebagai standar keamanan berkendara,” jelas Hendro.
Enea Bastianini menggunakan helm KYT (Foto: Gresini Racing)
datastatista.com mengungkap bahwa angka penjualan motor di Nigeria pada 2026 diperkirakan akan mencapai 681,8 ribu, dengan rincian on road motorcycles mencapai 356,6 ribu, skuter 213,51 ribu, dan off road motorcycles mencapai 111,7 ribu.
Sayangnya meski penjualan motor ini sangat tinggi di Nigeria, kesadaran pemakaian helm ini masih sangat kurang.
”Kecelakaan motor sering terjadi dan membawa korban ditambah minimnya penggunaan helm, bahkan helm yang beredar di pasaran tidak memiliki standar yang jelas. Helm standar SNI produksi Indonesia seperti BMC dan KYT lebih aman dibanding merek murah yang beredar di pasaran,” kata Hendro.
Pengguna helm di Nigeria biasanya adalah komunitas power bike (motor >200 cc), perusahaan ekspedisi, kurir online, pegawai pemerintahan, hingga anggota militer.
Di Afrika Barat, Nigeria disebut termasuk sebagai negara yang memiliki jumlah komunitas power bike yang terbilang cukup banyak sejumlah 10.000 pengendara power bike. Sayangnya, penjualan aksesoris power bike masih belum banyak, sehingga, para pengendara harus membelinya dari luar negeri.
Aleix Espargaro mengenakan helm KYT buatan Indonesia di MotoGP Argentina (Foto: Aleix Espargaro)
“Ini merupakan kesempatan bagi produsen helm dan juga aksesori power bike seperti helm, jaket, pelindung lutut, dan sebagainya untuk membidik pasar Nigeria. Produk Indonesia memiliki mutu yang baik dan layak dipromosikan kepada konsumen yang menyadari pentingnya keamanan,” tandas Hendro.
Dengan sebagian besar produk helm asal Tiongkok, helm di Nigeria memiliki harga ritel yang variatif mulai dari kelas terendah hingga kelas premium untuk power bike. Helm ini dijual satuan seharga USD 6,70 untuk kelas terendah hingga dengan harga minimal USD 101,6 untuk kelas premium.
Melalui pameran ini, Paviliun Indonesia mendapatkan beberapa permintaan produk helm dari komunitas power bike dan serta sejumlah perusahaan logistik di Nigeria.
Komunitas power bike mengajukan permintaan sebanyak 100—1.200 buah helm premium merek KYT sebagai permulaan menjadi distributor helm. Selain itu, perusahaan logistik juga meminta sebanyak 100— 500 buah helm standar dengan tambahan aksesori pendukungnya. [fa]