leader

Profil Bagus Muljadi: Dari IPK 2,69 Kini Jadi Asisten Profesor di Inggris

Penulis Firda Ayu
Dec 14, 2025
Bagus Muljadi (Foto: LinkedIn/bagusputramuljadi)
Bagus Muljadi (Foto: LinkedIn/bagusputramuljadi)

ThePhrase.id – Di Inggris, tepatnya di University of Nottingham, ada salah satu asisten profesor yang berasal dari Indonesia. Ia adalah Bagus Mulyadi, Assistant Professor di bidang Teknik Kimia dan Lingkungan, dengan afiliasi bersama Virginia Tech, Amerika Serikat. Kiprahnya di universitas ternama tersebut menjadi penanda perjalanan akademik panjang yang tidak selalu berjalan mulus sejak awal.

Sebelum terjun ke dunia akademik, Bagus memiliki ketertarikan tinggi di bidang seni dan musik. Namun, kekhawatiran akan masa depan karier membuatnya memilih jalur yang lebih “aman” dengan masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) pada jurusan Teknik Mesin. Tak mudah, Bagus baru lulus setelah lima tahun dengan IPK 2,69, yang membuatnya kesulitan mendapatkan pekerjaan selepas wisuda.

Dari situ ia mencoba memutar otak dan berusaha mencari peluang studi ke luar negeri dengan biaya hidup yang relatif terjangkau. Pilihannya jatuh pada National Taiwan University (NTU). Di Taiwan, ia menjalani masa-masa penuh perjuangan. Untuk membiayai kehidupannya, Bagus bekerja sebagai sales pompa air, sembari menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan mempelajari bahasa Mandarin dari nol.

Sempat merasa tidak sanggup dan kesulitan, Bagus tak berhenti bekerja keras hingga berhasil menyelesaikan studi magisternya tersebut. Perjalanan akademiknya berlanjut ke jenjang doktoral di universitas yang sama. Di NTU, Bagus meraih gelar MSc dan PhD di bidang Applied Mechanics. Fondasi keilmuan yang kuat di bidang matematika terapan, fisika, dan rekayasa menjadi bekal penting bagi pendekatan risetnya kelak. 

Profil Bagus Muljadi  Dari IPK 2 69 Kini Jadi Asisten Profesor di Inggris
Bagus Mulyadi (Foto: instagram.com/bagusmuljadi)

Selepas menyelesaikan doktoral, Bagus melanjutkan karier akademik sebagai peneliti post-doktoral di berbagai institusi bergengsi Eropa. Ia pernah menjadi postdoctoral research associate di Earth Science and Engineering, Imperial College London, serta di Institut de Mathématiques de Toulouse, Prancis.

Selain itu, ia juga menjadi Asisten Profesor di Faculty of Engineering, University of Nottingham, Inggris sejak tahun 2017. Di kampus ini, Bagus mengajar sekaligus melakukan risetnya. Melansir laman University of Nottingham, riset yang dilakukan Bagus berkaitan dengan pengembangan model matematika dan numerik yang dikombinasikan dengan teknik pencitraan canggih seperti X-ray CT dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). 

Pada 2021, kontribusinya diakui melalui penganugerahan Vice-Chancellor’s Medal dari University of Nottingham. Di Nottingham, Bagus juga aktif sebagai pengajar pada mata kuliah Fluid Mechanics untuk mahasiswa tahun pertama serta Advanced Computational Method untuk mahasiswa tingkat akhir. 

Selain aktif di bidang akademik, Bagus juga membantu menjembatani kolaborasi Indonesia dan Inggris. Ia menjabat sebagai koordinator steering committee UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS), sebuah konsorsium universitas riset intensif yang menjadi wadah kolaborasi penelitian antara akademisi Inggris dan Indonesia. Atas kiprahnya tersebut, Bagus juga berhasil masuk daftar Tatler Most Influential Indonesia 2025.

Membangun narasi lewat Chronicles

Profil Bagus Muljadi  Dari IPK 2 69 Kini Jadi Asisten Profesor di Inggris
Bagus Mulyadi (Foto: instagram.com/bagusmuljadi)

Di luar dunia kampus, kepulangan Bagus ke Indonesia membuka matanya terhadap persoalan birokrasi yang masih membebani banyak ilmuwan dan akademisi. Rumitnya sistem kerap membuat mereka kesulitan untuk hadir dan berkontribusi aktif di tengah masyarakat. 

Kondisi ini mendorong Bagus menjadi salah satu ilmuwan yang vokal mengkritik persoalan tersebut. Melalui podcast bersama Ferry Irwandi di kanal YouTube MALAKA, ia menyuarakan harapannya agar pemerintah memberikan ruang yang lebih luas bagi akademisi untuk membangun narasi dan terlibat langsung dengan publik.

Selain itu, Bagus juga mendirikan kanal YouTube bernama Chronicles sebagai medium diskusi lintas pengetahuan. Melalui Chronicles, Bagus berdialog dengan para tokoh penjelajah dunia untuk mengangkat identitas lokal dan warisan leluhur sebagai narasi sekaligus sumber gagasan yang relevan untuk menjawab persoalan-persoalan praktis masa kini. 

“Saya merasa ada kekosongan itu. Indonesia, ketika bicara di kancah internasional, tidak punya narasi. Chronicles percaya bahwa narasi datang dari identitas. Negara besar itu lahir dari identitas dan dari track record tindakannya,” jelas Bagus di kanal YouTube MALAKA. [fa]

Tags Terkait

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic