regional

Proyek PAHALA, Upaya Restorasi DAS Cisadane untuk Cegah Banjir

Penulis Ashila Syifaa
Mar 21, 2025
Proyek PAHALA (Pangrango-Halimun-Salak) di Kawasan sub-DAS Cisadane Hulu menjadi area konservasi sekaligus penerapan praktik agroforestri dan pertanian regeneratif bagi penduduk lokal. (Foto: Istimewa)
Proyek PAHALA (Pangrango-Halimun-Salak) di Kawasan sub-DAS Cisadane Hulu menjadi area konservasi sekaligus penerapan praktik agroforestri dan pertanian regeneratif bagi penduduk lokal. (Foto: Istimewa)

ThePhrase.id - Proyek PAHALA (Pangrango-Halimun-Salak) hadir sebagai solusi berkelanjutan untuk merestorasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane Hulu yang mengalami degradasi lingkungan akibat deforestasi, alih fungsi lahan, dan pencemaran.

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan mengurangi risiko banjir dan longsor, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal melalui pertanian regeneratif dan pengelolaan komoditas unggulan.

Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, LSM, serta masyarakat lokal yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pengelolaan Sub-DAS Cisadane Hulu (FKPCH). 

Melalui pendekatan berbasis lanskap, proyek ini memastikan keseimbangan antara konservasi ekosistem dan aktivitas ekonomi masyarakat.

Dengan menitikberatkan pada pengelolaan terpadu, proyek PAHALA mendorong penguatan kelembagaan forum multipihak DAS serta peningkatan kapasitas komunitas. Petani lokal didorong untuk menerapkan pertanian regeneratif dan agroforestri guna meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan sekaligus menjaga ekosistem hutan.

Beberapa sungai di Kabupaten Bogor, termasuk Sungai Cisadane, berada dalam kondisi kritis. Data menunjukkan bahwa luas hutan di Jawa Barat telah menyusut dari 3,206 juta hektar menjadi 2,711 juta hektar dalam lima tahun terakhir. Hal ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan kekeringan yang berdampak pada kehidupan masyarakat dan ketahanan pangan.

Kerusakan lingkungan ini diperparah oleh alih fungsi lahan untuk pertanian intensif dan permukiman, serta tingginya tingkat pencemaran akibat limbah domestik dan industri. Oleh karena itu, proyek PAHALA menargetkan pendekatan holistik yang mencakup rehabilitasi lahan, peningkatan kesadaran masyarakat, serta penguatan regulasi terkait pengelolaan DAS.

Sejak diluncurkan, proyek PAHALA telah mencatat berbagai pencapaian yang signifikan:

  • Melibatkan lebih dari 600 petani lokal dalam praktik pertanian berkelanjutan.
  • Mendistribusikan lebih dari 7.000 bibit tanaman untuk penghijauan.
  • Membangun area percontohan pertanian regeneratif seluas 4 hektar.
  • Menghasilkan komoditas unggulan seperti kopi, minyak atsiri, pala olahan, dan kompos organik.
  • Meningkatkan pendapatan petani hingga Rp100 juta serta menciptakan lebih dari 40 lapangan kerja baru.
  • Menargetkan restorasi 500 hektar lahan hingga tahun 2030.
  • Meningkatkan infiltrasi air sebesar 136 juta liter per tahun.
  • Berkontribusi pada penyerapan karbon hingga 770 ton CO2.

Ke depannya, proyek ini akan terus diperluas yang akan melibatkan berbagai sektor seperti akademisi hingga komunitas lokal dalam upaya konservasi ini. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic