sdgs

PT Bukit Asam Komitmen Jaga Keberlangsungan Air Bersih

Penulis Nadia A
Jun 15, 2021
PT Bukit Asam Komitmen Jaga Keberlangsungan Air Bersih
Thephrase.id - Dalam menjalankan bisnis pertambangan batu bara, PT Bukit Asam (PTBA) senantisa komitmen menjaga keberlangsungan air bersih secara berkelanjutan. Langkah yang dilakukan PTBA antara lain meminimalisasi penggunaan air tanah sehingga dapat menjaga tinggi muka dan volume air serta tidak mengubah kemampuan fungsi ekosistem. PTBA mengelola Water Treatment Plant (WTP) atau instalasi pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk perkantoran maupun perumahan perusahaan dari sungai serta dari sumber mata air.

Foto: PT Bukit Asam Tbk


Selama tahun 2020, volume penggunaan air PTBA tercatat sebesar 1,39 juta m3, turun sebanyak 28,52% dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 1,95 juta m3. Pengukuran ini dilakukan dengan metode pemasangan flow meter pada inlet air baku yang masuk ke dalam WTP yang secara otomatis membaca konsumsi kubikasi air.

Selama operasi, PTBA menghasilkan air limbah atas konsumsi air yang bersumber dari sungai dan mata air tersebut. Selanjutnya air limbah didaur ulang menjadi air bersih agar bisa digunakan kembali dengan pembuatan WTP Limoa yang berfungsi mengelola air tambang menjadi air bersih. Selama tahun pelaporan 2020, volume air daur ulang yang dimanfaatkan kembali tercatat sebesar 22.250 m3.

Dalam proses produksinya PTBA menghasilkan limbah air. Air Asam Tambang (AAT) tercipta dari oksidasi batuan yang mengandung belerang (batuan yang bersifat asam) pada udara terbuka, dan jika terkena air maka menjadi air yang bersifat asam. Upaya pemulihan AAT dilakukan melalui perlakuan aktif di kolam-kolam pengendap lumpur dan perlakukan pasif di rawa (wetland) yang ditumbuhi tanaman penyerap logam berat. Perlakuan aktif dilakukan dengan cara menetralkan air asam serta pada perlakuan pasif, air limpasan dialirkan ke wetland seluas 1,5 hingga 2 ha dengan berbagai jenis vegetasi tumbuhan.

Foto: PT Bukit Asam Tbk


Upaya pencegahan pencemaran dan pengurangan beban lingkungan terhadap air permukaan dilakukan PTBA dengan membangun sistem pengolah air tertutup. Setiap timbulan air larian dari tambang disalurkan ke kolam-kolam pengendapan lumpur sebagai bagian dari kegiatan reklamasi tambang untuk diolah. Penurunan beban lingkungan juga dicapai dengan mengurangi kadar limbah dalam air limbah.

Pada proses operasional PTBA, penurunan beban pencemaran per tahun, yaitu kekeruhan/Total Suspended Solid (TSS) rata-rata 2.491 Kg/ton batu bara, Besi (Fe) rata-rata 0,059 Kg/ton batu bara, dan mangan (Mn) rata-rata 0,107 Kg/ton batu bara dengan penerapan inovasi metode wetland. Dengan upaya ini, maka tidak tercatat adanya badan air yang dipengaruhi oleh pelepasan atau limpahan air dari PTBA.

Prioritas pelestarian sumber daya air terus dilakukan PTBA dengan efisiensi penggunaan air, seperti penggunaan teknologi ramah lingkungan yang menghemat penggunaan air dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran karyawan agar memiliki perilaku efisien dalam menggunakan air.

Foto: PT Bukit Asam Tbk


Investasi yang dilakukan PTBA berbasis ESG yang memperhatikan faktor lingkungan, sosial dan juga tata kelola yang baik. Alhasil, PBA mampu meraih penghargaan level internasional atas usaha gigihnya dalam melakukan operasional bisnis berbasis ESG sampai tahun ini. Penghargaan tersebut adalah 3G Championship Award in Corporate Governance Reporting 2021 dan 3G ESG Championship Award untuk Indonesia di 2021 yang dianugerahkan oleh Cambridge IFA dalam ajang International Global Good Governance Awards (3G Awards) pada Selasa 25/5/2021.

Usaha PTBA dalam pengelolaan limbah air dan menjaga air bersih tersebut juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia, poin 6 yaitu menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua, pon 12 yaitu menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, dan poin 14 yaitu melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan. (Nadia)

 

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic