ThePhrase.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani mendesak pemerintah untuk memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di India dan Pakistan.
Hal tersebut disampaikan mengingat situasi antara kedua negara tersebut yang tengah memanas, hingga saling berbalas serangan roket ke wilayah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
“Di manapun WNI berada, keselamatan WNI harus menjadi prioritas. Pemerintah harus memastikan keamanan dan keselamatan warga kita, baik yang berada di India maupun di Pakistan,” ucap Puan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/5) dikutip Antaranews.
Puan mengingatkan pemerintah untuk segera mengambil tindakan evakuasi sebagaimana adanya potensi situasi semakin buruk bagi WNI di kedua wilayah tersebut.
“Kalau memang berdasarkan mitigasi keadaan sudah sangat genting, proses evakuasi WNI dapat dilakukan dari kedua negara,” imbuhnya.
Ia menegaskan untuk jangan sampai terlambat melakukan evakuasi sekaligus memastikan kesehatan para WNI, meskipun KBRI di New Delhi, India dan di Islamabad, Pakistan memastikan tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban dalam serangan tersebut.
Untuk itu, Puan meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Bersama TNI dan instansi terkait lainnya untuk lebih bersiaga dalam menjamin keselamatan WNI di wilayah konflik itu.
“Apalagi otoritas setempat sudah mengimbau evakuasi warga, dan ada warga-warga kita yang berada di wilayah serangan. Jangan sampai negara terlambat menyelamatkan warganya,” tukas Puan.
“Kesehatan mereka harus diperhatikan, jangan sampai ada WNI yang mengalami sakit saat proses evakuasi. Nyawa warga kita merupakan tanggung jawab negara,” lanjutnya.
Ketua DPR RI mengungkapkan bahwa Indonesia yang menganut politik luar negeri bebas aktif memiliki kepentingan untuk menjaga perdamaian di kawasan dan global. Ia berharap India dan Pakistan dapat menghentikan aksi saling serang dan berdialog secara adil dan bermartabat, demi menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusaiaan, hukum internasional, dan perlindungan warga sipil.
Menurutnya, tidak ada kemenangan dalam peperangan yang menelan korban sipil, setiap nyawa yang hilang merupakan luka bagi kemanusiaan.
“Kami mendesak masyarakat internasional, termasuk PBB, untuk memfasilitasi perundingan damai antara kedua negara,” tandasnya. (Rangga)