regional

Pulau Mansinam, Saksi Sejarah Peradaban Modern di Papua

Penulis Ashila Syifaa
Nov 23, 2023
patung Yesus Kristus di Pulau Mansinam. (Foto: indonesia.go.id)
patung Yesus Kristus di Pulau Mansinam. (Foto: indonesia.go.id)

ThePhrase.id - Pulau Mansinam merupakan pulau yang menjadi kawasan religi bagi umat Kristen Protestan di Papua. Pulau tersebut merupakan bagian dari wilayah Papua Barat dan letaknya hanya 6 kilometer dari Kota Manokwari.

Nilai sejarah yang tinggi menjadikan Pulau Mansinam ikon bagi masyarakat Papua yang dianggap sebagai pulau suci.

Pentingnya pulau ini menjadikan calon presiden Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Pulau Mansinam, Distrik Manokwari Timur, pada Senin (20/11/2023). Dalam kunjungan itu, Ganjar mengunjungi sejumlah tempat bersejarah di Pulau Mansinam, di antaranya berkunjung ke sumur tua. Di sana Ganjar dijelaskan sejarah sumur tersebut hingga turut membasuh wajahnya dari air tersebut.

Ganjar memberikan apresiasi kepada masyarakat yang menyambutnya dengan baik dan antusias. Ganjar juga menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan masyarakat di Pulau Mansinam. 

"Saya disambut dengan sangat luar biasa dan ternyata mengharukan betul, sambutan masyarakatnya sangat hangat, dan inilah yang membikin rasanya pengen selalu ke tanah ini," ucap Ganjar, dikutip republika.co.id. 

Sejarah peradaban dimulai di Pulau Mansinam

Sejarah peradaban di Papua tak lepas dari peran misionaris yang datang untuk menyebarkan ajaran-ajaran Kristiani yang terdapat dalam Injil.

Berawal pada 5 Februari 1855, dua misionaris asal Jerman bernama Carl Wilhelm Ottouw dan Johann Gottlob Geissler datang untuk menyebarkan ajaran Kristiani. Pada saat itu, masyarakat Papua masih terbilang sangat primitif, sehingga mereka juga dituntut untuk beradaptasi dan membaur.

Saat menyebarkan ajaran yang terdapat di dalam Injil tentunya mereka juga mengajarkan gaya hidup modern. Peristiwa yang terjadi sekitar 160 tahun yang lalu menjadi sejarah penting yang menandai munculnya peradaban modern di tanah Papua. 

Pada 5 Februari 2008 ditetapkan sebagai hari libur resmi dan cuti bagi masyarkat Protestan Papua. Hal ini karena, pada tanggal tersebut menjadi hari bersejarah dan diperangati sebagai hari masuknya Injil di Papua. Pada hari itu, beribu-ribu masyarakat Papua akan mengunjungi Pulai Mansinam untuk mengadakan perayaan memperingati kedatangan Ottow dan Geissler.

Peninggalan misionaris di Mansinam

Peristiwa penting tersebut yang dilakukan oleh dua misionaris meninggalkan beberapa peninggalan sejarah yang dapat dilihat hingga saat ini.

Salah satunya adalah sisa fondasi bangunan peninggalan Ottouw-Geissler yang menandakan perjuangan kedua misionaris dalam menyebarkan ajaran Injil. Terdapat sisa bangunan gereja yang pertama kali dibangun oleh Ottouw-Geissler, kemudian disampingnya terdapat juga sumur tua yang menjadi sumber air bagi seluruh masyarakat pulau tersebut. Hebatnya lagi, sumur tersebut masih digunakan hingga saat ini.

Selain peninggalan tersebut terdapat beberapa objet wisata religi lainnya yang dapat dikunjungi, seperti Tugu Peringatan Injil yang menjadi simbol masuknya ajaran Kristen di pulau Papua dan juga patung Yesus Kristus yang berukuran raksasa. 

Meskipun bukan termasuk peninggalan sejarah, patung tersebut merupakan gagasan pemerintah pusat untuk menghargai sejarah peradaban di Papua yang dibangun pada tahun 2014.

Sekilas patung ini serupa dengan patung Yesus di Rio de Janeiro, Brazil, namun ukurannya lebih kecil yang memiliki tinggi 30 meter. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic