ThePhrase.id - Perusahaan olahraga asal Jerman, Puma tengah mengembangkan sepatu dengan bahan biodegradable yang ramah lingkungan. Sepatu yang dikembangkan menyerupai model klasiknya yang telah diluncurkan sejak tahun 1968. Puma dikatakan akan meluncurkan produk dengan tajuk ‘Re-Suede’ pada awal tahun 2022.
Foto: Puma Re-Suede (instagram.com/puma)
Sepatu ini menggunakan teknologi baru yang menggabungkan berbagai bahan berkelanjutan, termasuk Zeology tanned suede, biodegradable TPE, dan fiber hemp. Pada Januari 2022 nanti, Puma akan membagikan sepatu ini pada 500 peserta yang akan mengenakan Re:Suede selama enam bulan untuk menilai ketahanan produknya.
Nantinya sepatu yang terbuat dari bahan biodegradable tersebut akan ditarik kembali ke Puma melalui infrastruktur take-back. Tujuannya adalah untuk memajukan produk ke tahap pengujian berikutnya.
Sepatu kets selanjutnya akan menjalani proses biodegradasi industri dalam suasana terkendali di Valor Compostering, yang dioperasikan oleh Ortessa Groep, perusahaan spesialis limbah yang berbasis di Belanda. Tujuan dari fase ini adalah untuk melihat apakah kompos Grade A dari sepatu tersebut dapat dibuat untuk pertanian.
Bukan Pertama Kali
Foto: Puma Re-Suede (instagram.com/puma)
Penggunaan bahan biodegradable di sepatu Puma bukanlah proyek pertamanya. Pada tahun 2012, sebagai bagian dari koleksi InCycle, Puma menciptakan sepatu kets biodegradable. Namun, inisiatif pertama tersebut akhirnya tidak diproduksi lagi setelah empat musim karena permintaan yang buruk dan kebutuhan untuk penelitian dan pengembangan tambahan.
Foto: Puma Re-Suede (instagram.com/puma)
“Pada 2012, ambisi kami berani tetapi teknologinya tidak cukup. Seperti yang mereka katakan, dengan setiap tantangan ada peluang – dan kami terus mendorong diri kami untuk berbuat lebih baik dengan menerapkan kekuatan kami serta mengakui dan memperbaiki kelemahan kami,” kata Heiko Desens, direktur kreatif Puma.
Uji coba terbaru ini merupakan bagian dari rencana keberlanjutan merk "Forever Better", yang bertujuan untuk mengurangi limbah pada tahun 2025 dengan menerapkan berbagai solusi seperti memperluas penggunaan poliester daur ulang dan menetapkan program penarikan kembali produk. [nadira]