lifestyle

Raisa dan Hamish Daud Pilih Co-Parenting, Apa Artinya?

Penulis Nadira Sekar
Nov 01, 2025
Foto: Raisa dan Hamish Daud (Instagram/@raisa6690)
Foto: Raisa dan Hamish Daud (Instagram/@raisa6690)

ThePhrase.id - Kabar mengejutkan datang dari pasangan selebritas Raisa Andriana dan Hamish Daud yang memutuskan untuk berpisah. Keduanya mengumumkan keputusan tersebut melalui unggahan di akun Instagram masing-masing.

Dalam pernyataannya, Raisa dan Hamish menegaskan bahwa perceraian ini merupakan keputusan bersama yang telah dipertimbangkan dengan matang dalam ruang pribadi sebelum akhirnya disampaikan ke publik. Meski berpisah, keduanya sepakat untuk tetap saling menghormati dan mendukung, terutama dalam membesarkan putri mereka, Zalina.

"Kami akan terus hadir bersama sebagai co-parents untuk memastikan dia tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang," tulis keduanya.

Apa Itu Co-Parenting?

Melansir hellosehat.com, co-parenting adalah pola pengasuhan anak yang dilakukan bersama oleh orang tua yang telah berpisah. Dalam pola asuh ini, kedua pihak tetap bekerja sama untuk memberikan dukungan emosional dan fisik kepada anak, meskipun tidak lagi hidup satu rumah.

Kerja sama ini berperan penting untuk membantu anak beradaptasi dengan perubahan setelah perceraian dan mencegah dampak negatif secara emosional maupun sosial.

Mengutip Help Guide, berikut beberapa manfaat penerapan co-parenting:

  • Membuat anak merasa aman. Anak tetap yakin bahwa kasih sayang orang tua tidak berkurang meski mereka berpisah.
  • Membentuk arah dan kedisiplinan. Anak tetap memiliki pedoman dan nilai yang konsisten dari kedua orang tuanya.
  • Mengajarkan kemampuan memecahkan masalah. Anak belajar dari contoh kerja sama dan komunikasi orang tuanya.
  • Menjadi teladan hubungan sehat. Anak melihat bagaimana orang tuanya tetap menjaga hubungan yang baik pascaperpisahan.
  • Menjaga kesehatan mental anak. Co-parenting membantu mencegah munculnya stres, kecemasan, atau depresi akibat perceraian.

Tips Sukses Melakukan Co-Parenting

Menurut klikdokter.com, menerapkan co-parenting bukan hal mudah, apalagi jika perceraian terjadi di tengah konflik. Namun, ada beberapa langkah yang bisa membantu:

  • Prioritaskan anak. Fokus pada kebutuhan dan kesejahteraan anak, bukan pada ego pribadi.
  • Kompromi. Temukan kesepakatan bersama terkait jadwal kunjungan dan tanggung jawab pengasuhan.
  • Jaga komunikasi sehat. Hindari saling menyalahkan di depan anak, dan tetap berkomunikasi dengan sopan serta logis.
  • Jangan libatkan anak dalam masalah orang tua. Anak tidak seharusnya menjadi penengah atau pihak yang dipilih.
  • Saling berbagi informasi. Selalu kabari mantan pasangan tentang perubahan besar dalam hidup anak, seperti pindah rumah atau kegiatan sekolah.

Dengan menerapkan co-parenting, anak tetap merasa dicintai oleh kedua orang tuanya dan tumbuh di lingkungan yang sehat secara emosional. Pola asuh ini membantu mereka menjalani hidup dengan lebih positif, meski orang tuanya tak lagi bersama. [nadira]

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic