leader

Raline Shah, Aktris Pencinta Lingkungan, Pendiri Rumah Harapan Indonesia

Penulis Rahma K
Feb 15, 2022
Raline Shah, Aktris Pencinta Lingkungan, Pendiri Rumah Harapan Indonesia
ThePhrase.id – Raline Shah adalah seorang aktris, model, dan pengusaha asal Indonesia. Ia dikenal berkat membintangi film 5 cm dan menjadi model dari berbagai brand ternama di Tanah Air, serta kegiatan filantropinya.

Perempuan bernama lengkap Raline Rahmat Shah ini debut di dunia hiburan Indonesia melalui film 5 cm yang menceritakan tentang makna persahabatan dengan ekspedisi pendakian Gunung Semeru. Ia berperan bersama aktor-aktor ternama seperti Herjunot Ali, Fedi Nuril, Denny Sumargo, dan Saykoji.

Sebelumnya, ia berkarier di negara tetangga, Singapura, sebagai model paruh waktu di Mannequinn Studios. Hal ini dikarenakan ia menjalani pendidikan sarjananya di negara tersebut pada National University of Singapore mengambil jurusan Ilmu Politik dan Media Baru & Komunikasi. Bahkan, Raline mendapatkan pendidikan dasarnya di Johor Baru, Malaysia sebelum bertolak ke Singapura untuk berkuliah.

Raline Shah. (Foto: instagram/ralineshah)


Berbekal pengalamannya sebagai model paruh waktu, Raline kembali ke Indonesia untuk mengikuti ajang kecantikan Puteri Indonesia di tahun 2008 sebagai perwakilan dari provinsi Sumatera Utara, tempatnya berasal. Ia berhasil lolos ke tahap final dan mendapatkan gelar 'Putri Favorit Indonesia'.

Setelah berhasil sukses membintangi film 5 cm yang berasal dari novel tersebut, ia kemudian membintangi sederet film lain seperti 99 Cahaya di Langit Eropa, Surga yang Tak Dirindukan, Terpana, dan Orang Kaya Baru.

Selain bermain film, ia juga aktif dalam bidang fashion karena pekerjaannya sebagai model. Namanya sudah tak asing lagi pada kancah nasional maupun internasional. Perempuan kelahiran Maret 1985 ini juga aktif menjadi bintang iklan brand-brand terkenal seperti Ponds, Pantene, Wardah, hingga Oppo.

Jiwa Sosial dan Aktivisme


Raline Shah. (Foto: instagram/ralineshah)


Raline lahir pada keluarga filantropis dan dermawan yang kerap melakukan kegiatan sosial. Mengikuti jejak kedua orang tuanya, Raline juga memiliki keinginan untuk berkontribusi dalam bidang kemanusiaan serta lingkungan, melalui kerja sama dengan berbagai badan amal Indonesia dan internasional. Ia pernah menjadi sukarelawan untuk United Nation's High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan World Wide Fund for Nature (WWF).

Pada awal tahun 2020, Raline mendaki Gunung Kilimanjaro di Afrika yang merupakan gunung tertinggi keempat di dunia. Tujuan dari mendakiannya adalah untuk membangkitkan kesadaran akan perdagangan satwa liar ilegal dan mengumpulkan dana untuk memberikan manfaat bagi The Nature Conservancy.

Pada kegiatan kemanusiaan, Raline mendirikan Rumah Harapan Indonesia yang merupakan rumah singgah untuk anak-anak yang sakit dari keluarga tidak mampu yang berasal dari luar Jakarta, yang dirujuk untuk berobat atau rawat jalan di rumah sakit di Jakarta. Ia menjabat sebagai co-founder bersama Valencia Mieke Randa sebagai foundernya.

Raline Shah. (Foto: instagram/ralineshah)


Selain itu, ia juga merupakan salah satu pendiri dari Yayasan Tunas bakti Nusantara yang merupakan organisasi inklusif berfokus pada pembangunan daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan) di Indonesia.

Tak cukup sampai di situ, Raline juga kerap menyuarakan kepeduliannya terkait isu lingkungan seperti sampah. Sebagai pribadi yang tinggal di Bali, ia sudah tak asing dengan pantai. Sayangnya, masih banyak yang membuang sampah sembarangan di pantai-pantai cantik Bali.

Melalui Instagramnya, Raline membagikan momen dirinya memunguti sampah di pantai Bali. Ia juga menceritakan ketika dirinya sedang berjalan santai dan melihat banyak sampah berserakan di pantai dan memungutinya satu persatu.

Raline Shah. (Foto: instagram/ralineshah)


Kepeduliannya pada isu lingkungan, lebih tepatnya sampah juga ia tuangkan pada bisnis yang ia miliki. Bersama adik dan empat orang temannya, ia mendirikan coffee shop bernama Kisaku yang berlokasi di tiga titik di Jakarta.

Melalui Kisaku, ia memberlakukan program daur ulang gelas dan botol plastik Kisaku. Bagi pelanggan yang telah selesai menggunakan produk Kisaku dapat mengembalikan produk ke barista untuk mendapatkan stempel di Kartu Program Daur Ulang. Setelah mendapat 10 stempel, pelanggan akan mendapatkan minuman gratis.

Gelas dan botol plastik yang telah dikumpulkan kemudian akan diberikan kepada Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan, di mana Kisaku telah bekerja sama dengan bank sampah tersebut. Ide ini belum banyak ditemukan pada kedai kopi lain di Jakarta yang jumlahnya telah menjamur. [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic